Peringatan Hari Raya Kuningan bagi Umat Hindu, Ketahui Makna Kuningnya
Pemerintah Indonesia menetapkan Hari Raya Kuningan jatuh pada Sabtu 5 Oktober 2024, hari ini. Bagi umat Hindu, Kuningan berasal dari kata Kuning dan wuku yang ke-12. Wuku adalah kalender Bali yang mana perhitungannya 1 wuku sama dengan 7 hari.
Dalam 1 tahun dalam kalender wuku terdapat 420 hari.Perayaan Hari Kuningan dilakukan setiap 210 hari pada hari Saniscara Kliwon Wuku Kuningan atau dilakukan 10 hari setelah Hari Raya Galungan.
Kuningan juga disebut berasal dari kata Kauningan. Artinya mencapai peningkatan spiritual dengan cara introspeksi agar terhindar dari mara bahaya. Dikutip dari Bhagawan Dwija, makna dari Kuningan adalah mengadakan janji, pemberitahuan atau nguningang baik kepada diri sendiri, pun kepada Ida Sanghyang Parama Kawi, bahwa dalam kehidupan akan selalu berusaha memenangkan dharma dan mengalahkan adharma (antara lain bhuta dungulan, bhuta galungan dan bhuta amangkurat).
Hari Raya Kuningan adalah hari untuk memperingati kebesaran Sang Hyang Widhi dalam wujud Sang Hyang Parama Wisesa. Roh-roh suci yang berjasa membentuk akhlak manusia menjadi luhur.Hari yang dipercayai, para leluhur akan Kembali pulang, setelah beberapa lama bersama dengan keluarga, dilansir dari laman Kemenag Bali.
Ibadah menjelang Hari Raya Kuningan dimulai dengan Hari Penampahan Kuningan. Peringatan ini dilakukan satu hari sebelum merayakan Hari Raya Kuningan. Tujuannya sebagai persiapan dan dilaksanakan setiap Sukre Wage Wuku Kuningan.
Saat Hari Penampahan, umat Hindu akan memotong hewan ternak serta membuat sesajen untuk sembahyang di Hari Raya Kuningan, keesokan harinya.
Tepat di Hari Raya Kuningan, umat Hindu akan melakukan sembahyang dengan menyiapkan sesajen berisi nasi atau ajengan berwarna kuning. Ajengan nasi dengan warna kuning menyimbulkan kemakmuran serta wujud syukur atas limpahan rahmat dan kasih di dunia.
Sesajen juga berisi simbol tamiang dan endongan. Tamiang adalah lambang perlindungan serta mengingatkan manusia akan roda hukum alam. Jika masyarakat tak mampu menyesuaikan diri dengan alam, atau tidak taat dengan hukum alam, resikonya akan tergilas oleh roda alam. Oleh karena itu melalui perayaan ini umat diharapkan mampu menata kembali kehidupan yang harmonis (hita) sesuai dengan tujuan agama Hindu. Sedangkan endongan maknanya adalah perbekalan.
Sedangkan inti dari makna Hari Raya Kuningan adalah memohon keselamatan, kedirgayusan, perlindungan dan tuntunan lahir-bathin kepada para Dewa, Bhatara, dan para Pitara.