Perhutani Sebut Tak Ada Titik Api Terpantau di Gunung Arjuno
Dinas Perhutanan Provinsi Jawa Timur melanjutkan proses pembahasan di kawasan Gunung Arjuno. Meski tak lagi terpantau titik api selama dua hari terakhir, proses pembasahan berlangsung mencegah titik api baru.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jatim Jumadi menyebut potensi titik api baru cukup besar sebab banyak tumpukan ranting dan daun kering hingga 3 sentimeter. Sehingga mudah memantik titik api baru.
Namun ia menyampaikan jika akses wisata alam di kawasan Taman Hutan Rakyat Raden Soerjo (Tahura R Soerjo) masih ditutup. Wisata tersebut antara lain pendakian Gunung Arjuno-Welirang, pendakian Gunung Pundak, pendakian bukit Watu Jengger, Bukit Semar, hingga Bukit Cendono.
Hanya wisata pemandian air panas Cangar yang telah dibuka sejak dua hari lalu. "Karena banyak warga yang memanfaatkan bukan hanya sekadar wisata, tapi juga pengobatan," katanya dilansir dari Kompas.
Selain mengantisipasi potensi titik api baru, pihaknya juga akan memperbaiki akses jalur pendakian, selama ditutup.
Kawasan Gunung Arjuno - Welirang adalah kawasan konservasi yang dikelola Dinas Kehutanan Provinsi Jatim melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tahura R Soerjo.
Luas kawasan Tahura R Soerjo tercatat 27.868,30 hektar dengan rincian luas kawasan hutan lindung 22.908,3 hektar. Karhutla di Gunung Arjuno terpantau sejak 26 Agustus 2023 lalu. Pada 2 September 2023, karhutla di Gunung Arjuno tercatat sempat meluas hingga 1.200 hektar, merusak ekosistem flora dan fauna di kawasan tersebut.
Pemadaman dilakukan secara manual atau melalui jalur darat melibatkan relawan, dan melalui udara atau water bombing. Selain karena kemarau panjang, karhutla di Gunung Arjuno diduga disebabkan oleh aktivitas perburuan liar.