Perhatikan Ketahanan Pangan, Ini 5 Hal Penting dalam Keluarga
Ketua Satgas Covid-19 PWNU Jawa Timur dr. Edy Suyanto mengatakan, menghadapi New Normal harus ada kesiapan secara mental. Mengingat banyak tradisi-tradisi yang bersifat komunal yang dilakukan setiap hari, khususnya bagi warga Nahdliyin. Misalnya: Tahlilan, Diba’an, Maulid Nabi, peringantan Isra’ Mi’raj, Pengajian, Haul, dll.
Lalu, apa yang perlu disiapkan di setiap keluarga kita dalam menjaga kesehatan dan ketahanan pangan?
Menurut dokter Edy Suyanto, perlu menjalankan protokol kesehatan secara disiplin, dan memanfaatkan setiap sudut ruang di lingkungan kita untuk menumbuhkan kebutuhan pangan kita. Misalnya menanam sayur, jamur, tanaman obat-obatan, berternak ayam selama tidak mengganggu tetangga kita.
Hal itu diungkapkannya, saat rapat koordinasi Lembaga Kesejahteraan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) PWNU Jatim dengan LKK PCNU se-Jawa Timur, Rabu 3 Juni 2020. Diikuti Ir.Muhamad Koderi, Wakil Ketua PWNU Jatim, dan dr.Ivan Rofian, M.Kp, Ketua LKK PWNU Jatim, serta dokter Edy Suyanto, yang juga Wakil Ketua PWNU Jatim.
Menurut Ahmad Fahruddin, salah seorang pengurus LKKNU Jatim, ada beberapa hal yang menjadi bahasan dalam pertemuan tersebut. Berikut lima hal penting yang harus diperhatikan:
1 Bagaimana persiapan keluarga Nahdliyin dalam menghadapi New Normal mengingat banyak tradisi-tradisi yang bersifat komunal yang dilakukan setiap hari. Misalnya: Tahlilan, Diba’an, Maulid Nabi, peringantan Isra’ Mi’raj, Pengajian, Haul, dll.
2 Apa yang perlu disiapkan di setiap keluarga kita dalam menjaga kesehatan dan ketahanan pangan.
a. Menjalankan protokol kesehatan secara disiplin
b. Memanfaatkan setiap sudut ruang di lingkungan kita untuk menumbuhkan kebutuhan pangan kita, misalnya menanam sayur, jamur, tanaman obat-obatan, berternak ayam selama tidak mengganggu tetangga kita.
3 Bagaimana menyiapkan anak-anak untuk masuk sekolah dan pondok pesantren. Bagaimanapun proses belajar harus tetap berjalan. Belajar melalui online tidak bisa memenuhi kebutuhan sisi-sisi lain yang selama ini di dapat saat belajar di sekolah atau pesantren
4 Bagaimana kesiapan keluarga kita jika ada di lingkungan kita yang anggota keluarganya positif terkena covid 19 dan keluarganya harus isolasi mandiri. Sudah seharusnya kita mensupport kebutuhan sehari-harinya agar mereka bisa dengan tenang melakukan isolasi mandiri dan bukan justru menjauhi karena takut terltular. Bantuan tidak harus hanya dari tetangga terdekat, bisa juga dari seluruh masyarakat Indonesia melalu keluargaberbagi.com.
5 Perlu panduan berupa pamflet, meme, atau video yang mudah dipahami dan bisa dicontoh untuk memastikan warga NU aman dari paparan Covid-19.
Advertisement