Perhatikan 10 Hal Penting Sebelum Melakukan Turing Sepeda
Salah satu yang menyenangkan dari gowes adalah melihat pemandangan. Selain mengunjungi tempat baru. Biasanya, turing bersepeda makin lama makin jauh. Tentu untuk menambah pengalaman, juga untuk mencari tantangan baru. Jarak 100 km pergi pulang sudah jamak. Jarak 200 km juga sering dilakukan.
Jakop Iskandar, cyclist yang juga menejer toko sepeda Terminal Bike Surabaya ini memang menggemari ultra distance cycling. “Gowes lebih dari 200 km pergi pulang itu sesuatu. Selain pencapaian pribadi, juga bisa menambah pengalaman. Tentunya puas karena sudah menyelesaikan tantangan,” tutur pria tinggi ini.
Agar tidak membebani dan perjalanan kian menyenangkan, Jakop penuh perhitungan yang matang. Seperti apa saja persiapan untuk ultra distance cycling? Ini 10 hal yang perlu diperhatikan ala Jakop Iskandar.
1. Buatlah perencanaan matang minimal dua minggu sebelum tanggal keberangkatan
Waktu perencanaan yang cukup apalagi disertai diskusi terlebih dahulu bersama cycling buddies penting. Selain akan banyak mendapat feedback, menejemen resiko juga lebih baik.
2. Pastikan memilih rute yang anda merasa mampu diselesaikan
Jangan memilih rute hanya berdasar jarak terjauh atau elevasi tertinggi. Namun penting memilih rute berdasar seberapa kemampuan masing-masing peserta turing ini. Seberapa jauhkah jarak yang pernah ditempuh sebelum-sebelumnya. Rute baru harus didasarkan atas pengalaman sebelumnya.
3. Persiapkan peralatan darurat
Perlatan sekecil apapun tetaplah vital. Seperti ban dalam, pompa, lampu depan dan belakang, dan lainnya. Tentunya bila dikumpulkan pasti banyak sehingga perlu tas. Kantong saku jersey tidaklah cukup. Beli tas sadel, tas top tube atau tas handlebar bila perlu.
4. Bawa Nutrisi berbungkus
Makanan padat berbungkus mudah dibawa ke mana2 dan praktis. Lebih baik bawa lebih daripada kurang. Seperti gel, energy bar, coklat, atau lainnnya.
5. Rencanakan titik pemberhentian pitstop
Pitstop terlalu jauh akan mempercepat resiko bonking dan fatique berlebihan. Idelanya per 40 km kalau rute rolling atau 50 km bila rute flat. Minimarket selalu ada di pelosok daerah. Mereka biasanya juga ada fasilitas toilet yang cukup bersih.
6. Pilih teman yang memiliki kekuatan seimbang dan kesamaan visi dan tujuan
Teman sperjalanan dengan visi berbeda pastilah jadi penghambat nantinya. Pilihlah cycling buddies yang punya minat, visi dan kekuatan endurance yang kurang lebih sama. Selain dapat menikmati perjalanan, kebersamaanpun tetap terjaga sampai finish. Batasan jumlah teman yang ikutan relatif. Minimal 1 orang teman. Atau sejumlah yang sudah direncanakan 2 minggu sebelumnya.
7. Saling kerjasama untuk bergantian menjadi dometik
Tidak ada hal lebih penting daripada saling kerjasama “tarik menarik”. Bila satu bertugas menarik sepanjang jarak tertentu, lainya bergantian bertugas di jarak berikutnya. Dengan begitu akan menghemat banyak waktu dan tenaga.
8. Membawa uang secukupnya atau kartu ATM
Setiap pitstop pastilah kita perlu untuk membeli sesuatu. Jadi membawa uang tunai secukupnya sangat penting. Kartu ATM pun bisa kita gunakan bila pitstop di mini market modern.
9. Utamakan keselamatan tidak perlu ngebut
Ingat ini turing, bukan balapan. Jadi sangatlah tidak perlu kecepatan tinggi. Normalnya kecepatan maksimum adalah 35 kph saja. Kecuali jalan turunan. Selain banyak menguras tenaga, ngebut sangat beresiko pada keamanan. Tidak ada yang perlu dikejar sehingga menambah resiko. Perencanaan yang matang pastilah membawa perjalanan tepat waktu see-fisien dan se-efektifnya.
10. Berdoa sebelum berangkat
Rasa aman dan nyaman dalam perjalanan dari sejak start sampai finish sangatlah penting. Tidak ada yang lain yang bisa memberi rasa aman daripada Tuhan di atas. Untuk itu, pentinglah memulai semuanya dengam doa meminta perlindungan dan rasa aman kepada Tuhan YME.