Pemkab Jember Disebut Tak Banyak Perhatikan Pengusaha Muda
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Cabang Jember sampai saat ini merasa berjuang sendiri dalam memajukan perekonomian daerah. Sebab, pendampingan yang diberikan Pemkab Jember masih belum maksimal.
Ketua HIPMI Jember Restu Prayogi mengatakan, pengusaha muda Jember yang bergabung dalam HIPMI kurang lebih mencapai 300 pengusaha. Jenis usaha yang mereka geluti beragam, mulai dari UMKM, properti, hingga pertanian.
Para pengusaha muda tersebut sejauh ini telah sukses menciptakan lapangan pekerjaan. Berdasarkan survei secara nasional, penyerapan terbesar, yakni mencapai 90 persen adalah penyerapan tenaga kerja dalam bidang UMKM.
“Penyerapan tenaga kerja yang dilakukan oleh HIPMI Jember angkanya tidak jauh berbeda dengan angka nasional,” katanya, usai Diklat dan Raker HIPMI Jember, di Aula Hotel Cempaka Hill, Kecamatan Patrang, Jember, Sabtu, 13 Januari 2024.
Kendati telah banyak membantu pemerintah dalam memajukan perekonomian, namun pendampingan yang diberikan Pemkab Jember terhadap HIPMI Jember masih belum maksimal.
Yogi mengatakan, pengurus HIPMI Jember sudah berkali-kali mengajak berdiskusi dan mengajukan ide kepada Pemkab Jember. Namun, sejumlah ide yang digagas oleh HIPMI Jember belum mendapatkan respons positif.
“Prinsip kami berdaya bersama dengan semangat kolaborasi. Kami membutuhkan peran pemerintah, tetapi kenyataannya HIPMI merasa sendirian, belum didukung secara penuh oleh pemerintah,” tambahnya.
Karena itu, HIPMI Jember berharap ke depannya Jember maupun Indonesia memiliki pemimpin yang peduli dan sejalan dengan gagasan HIPMI Jember. Bahkan jika perlu, pemimpin tersebut merupakan sosok pemuda.
Sejauh ini, HIPMI yang beranggotakan pemilih pemula masih terbuka. Siapa pun pasangan calon yang memiliki komitmen berkolaborasi dengan HIPMI bisa mendekat.
“Ceruk pemilih terbesar ada pemilih muda. Jika ingin mengetahui cara mengambil hati pemilih pemula, datanglah ke HIPMI. Kami akan memberikan sumbangsih yang baik bagi para pasangan calon yang mau berjuang bersama HIPMI,” pungkasnya.
Sementara itu, Pembina HIPMI Jember Abdus Salam membenarkan rendahnya pendampingan Pemkab Jember terhadap pengusaha muda yang ada di Jember. Padahal jika Pemkab Jember memberikan dukungan penuh, Salam yakin bisa mendulang PAD minimal Rp 1 triliun.
“APBD Jember mendapat Rp 4,7 triliun dengan PAD hanya 600-san. Kalau peran pengusaha muda dimaksimalkan, PAD Jember akan tembus di atas Rp 1 triliun,” katanya.