Perhatikan Khusus Palestina, Menlu Hadiri Sidang Majelis Umum PBB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertolak menuju New York, Amerika Serikat, Rabu 19 Mei 2021 dini hari. Perempuan diplomat lulusan UGM ini, bermaksud menghadiri langsung Sidang Majelis Umum (SU) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Markas Besar PBB.
Pertemuan akan digelar pada Kamis 20 Mei 2021 waktu setempat itu, mengagendakan perkembangan situasi Palestina dan di Timur Tengah.
Kehadiran langsung Menlu Retno Marsudi ke Markas Besar PBB, sebagai bentuk perhatian khusus yang diberikan Indonesia terhadap situasi yang terjadi di Palestina.
“Dan, kesempatan kunjungan tersebut akan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk bertemu dengan membangun komunikasi dan kerjasama dengan negara-negara lain yang memang sengaja datang untuk langsung ke New York menghadiri pertemuan tersebut,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah dalam keterangan Rabu 19 Mei 2021.
Meski belum mengetahui materi yang akan disampaikan Menlu RI pada SMU Khusus situasi di Palestina, namun Faizasyah memastikan Indonesia tetap berkomitmen untuk terus mengangkat isu tersebut hingga ke tingkat PBB.
“Belum ada ya (materi yang akan disampaikan-red), kita menunggu saja apa yang akan disampaikan ibu menteri luar negeri. Namun, memang sudah seperti yang sebelumnya dikasihkan pada saat pertemuan OKI (Organisasi Kerja Sama Islam-red) yang Ibu Menlu hadiri, juga beberapa statement beliau mengarah pada komitmen Indonesia untuk terus mengangkat permasalahan ini. Menarik perhatian Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil tanggung jawabnya,” paparnya.
Menyatukan Suara Demi Perdamaian di Palestina
“Apabila Dewan Keamanan PBB tidak bisa memenuhi amanat nya sesuai dengan piagam PBB, maka Indonesia akan menggalang negara-negara anggota Majelis umum PBB untuk menyiapkan satu pertemuan dan mengeluarkan satu keputusan yang disepakati mayoritas negara-negara anggota PBB,” tambah Faizasyah.
Dikatakan pertemuan itu juga akan dimanfaatkan Retno Marsudi untuk bertemu dengan perwakilan negara lain, untuk menyatukan suara terkait konflik Palestina-Israel.
“Berbeda ya jika kita berbicara melalui forum Zoom misalnya, dengan kita datang sendiri dan tidak hanya berbicara di forum tersebut. Tapi, juga bisa bertemu secara langsung dengan beberapa menteri luar negeri yang memang ada informasi yang saya dapatkan juga secara khusus datang untuk menunjukkan solidaritas dan komitmen untuk bisa ada segera penyelesaian kekerasan yang terjadi di Gaza dan juga wilayah lainnya di Palestina,” ucap Faizasyah.
SMU PBB Khusus membahas situasi di Palestina dan Timur Tengah yang dihadiri tingkat Menteri Luar Negeri itu, dijadwalkan diselenggarakan pada Kamis (20/5/2021) pukul 10.00 waktu setempat.
Gencatan Senjata Israel-Palestina
Menteri-menteri luar negeri Uni Eropa gagal menyetujui pernyataan bersama. Desakan gencatan senjata segera antara Israel dan Palestina gagal dilakukan menteri-menteri luar negeri Uni Eropa dalam pernyataan bersama pada Selasa 18 Mei 2021. Hal itu karena ada veto dari Hongaria.
"Prioritasnya adalah penghentian segera semua kekerasan dan implementasi gencatan senjata, tidak hanya menyetujui penerapan gencatan senjata," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell pada konferensi pers menyusul pertemuan luar biasa para diplomat top Uni Eropa, dikutip dari Anadolu Agency, Rabu 19 Mei 2021.
Dia mengatakan kelompok itu ingin merilis kesimpulan setelah konferensi video, menjelaskan posisi bersama blok tersebut dalam konflik, tetapi baru 26 dari 27 negara anggota mendukung teks tersebut.
Borrell kemudian mengonfirmasi bahwa Hongaria-lah yang memblokir pernyataan itu.
Advertisement