Pergerakan Aisyiyah, Begini Lokomotif Dakwahnya
Ketua Umum Pimpinan Pusat 'Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini mengatakan, hampir 102 tahun 'Aisyiyah hadir di Indonesia. Organisasi perempuan Muhammadiyah ini, terus meningkatkan gerakannya, baik untuk kepentingan dakwah termasuk kemanusiaan semesta.
“Muhammadiyah dan 'Aisyiyah tidak hanya hadir untuk negeri ini tapi untuk kepentingan kemanusiaan semesta,” ujar Noordjannah, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Kamis 3 Oktober 2019.
Hadirnya Muhammadiyah dan 'Aisyiyah adalah bagaimana meluaskan pandangannya yakni pandangan agama dan islam yang berkemajuan menjadi misi dakwah Persyarikatan dan hadir tidak hanya di bumi Indonesia.
Karena itu, pihaknya menyampaikan rasa bangga dan apresiasi tinggi kepada Universitas 'Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta atas capaian-capaian yang begitu cepat. Salah satunya, Unisa satu-satunya Universitas swasta yang dipercaya Kemenristekdikti untuk menyelenggarakan S2 kebidanan.
"Rasa syukur bangga dan ikhtiar lebih kuat lagi untuk capaian-capaian luar biasa. Agar Unisa punya ghiroh tinggi sebagai universitas satu-satunya dibawah organisasi perempuan di Indonesia," kata Noordjannah.
Noordjannah juga menyampaikan agar pada usianya yang telah memasuki 28 tahun Universitas Aisyiyah menjadikan kesuksesan bagian dari titik-titik yang harus dicapai Unisa. PP 'Aisyiyah memberikan tanggungjawab untuk Unisa Yogyakarta agar menjadi leader perguruan tinggi Aisyiyah yang akan tumbuh lainnya.
"Ada dua perguruan tinggi 'Aisyiyah yang sedang mengajukan perubahan bentuk. Kalau kita sukses dengan Unisa Yogyakarta, maka insyaAllah, Stikes 'Aisyiyah Solo, akan menjadi Unisa Solo, mungkin 60-70% langkah itu telah dilakukan," jelasnya.
“PP 'Aisyiyah berharap mudah-mudahan bisa dipercepat langkah tersebut, sehingga pada Tanwir 'Aisyiyah ke 2 nanti, sudah bisa mengumumkan perubahan bentuk tersebut. Dan diikuti Stikes 'Aisyiyah di Bandung yang sedang di usulkan juga,” kata Noordjannah.
Kehadiran Unisa menjadi mata rantai gerakan dakwah 'Aisyiyah dengan terus mengembangkan risalah kemajuan dan keagamaan. Menurutnya, dakwah melintas batas, dakwah yang tidak pernah hanya berpihak kepada suku, ras, agama tertentu tetapi Islam rahmatan lil alamin.
"Unisa harus bisa menjadi lokomotif dalam berdakwah amar maruf nahi mungkar," kata Noordjannah, dalam acara digelar pada Rabu, 2 Oktober lalu.
Muhammadiyah, seperti diketahui, mempunyai sejumlah sayap organisasi otonom (Ortom). Selain Aisyiyah, juga ada Nasyiatul Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Kokam, dll.
Advertisement