Pererat Kerja Sama, Denmark ingin Bangun Konsulat di Surabaya
Kedutaan besar Denmark bertemu dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Aris Mukiyono dan instansi terkait untuk melakukan penjajakan kerja sama. Denmark tertarik menjajaki kerja sama bilateral di bidang industri transportasi, maritim hingga industri bidang agro.
Di kesempatan ini, Aris Mukiyono menyampaikan salam Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Kepada rombongan, Aris memaparkan potensi yang dimiliki Jatim. Antara lain, potensi pariwisata, industri, dan pertanian. Rombongan yang hadir yakni Duta Besar Denmark untuk Indonesia H.E. Lars Bo Larsen, Wakil Duta Besar Denmark untuk Indonesia Soren Bindesboll, serta beberapa pejabat lainnya.
''Kami sangat terbuka dan menyambut positif negara yang ingin bekerjasama dengan Jawa Timur,'' kata Aris di Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis 7 Oktober 2021.
Aris juga menyatakan kesiapan untuk menjembatani kerja sama antara pemerintah provinsi dengan Denmark. Aris yakin, kerja sama ini akan memberi hasil positif pada pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
Beberapa potensi yang disampaikan juga cukup menarik perhatian rombongan duta besar Denmark untuk Indonesia. Salah satu potensi yang menjadi sasaran adalah industri, transportasi, industri agro, dan maritim. ''Kami memiliki bayangan untuk membangun industri perkapalan,'' ucap Duta Besar Denmark untuk Indonesia H.E. Lars Bo Larsen.
Bahkan, Larsen berharap industri ini bisa menjadi yang terbesar di Asia. Denmark juga akan mengirim tenaga ahli untuk mendukung rencana tersebut. Harapannya, industri yang dibangun memiliki basis teknologi yang kuat.
Pada pertemuan ini, Larsen juga mengungkapkan keinginan Denmark untuk mendirikan konsulat jendral Denmark di Surabaya. Langkah ini untuk mendukung proyeksi kerja sama antara Denmark dengan Pemprov Jatim.
Sementara itu, kerja sama bilateral ini bukan pertama kali dijajaki Pemprov Jatim. Ada beberapa negara yang melakukan hal serupa. Seperti Maroko, Belanda, India, serta berbagai negara lainnya. Mereka datang menggali dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki Jawa Timur.