Perencanaan Keuangan Dapat Membantu Anak Mendapat Vaksin Lengkap
dr. Dini Adityarini, SpA spesialis tumbuh kembang anak mengatakan, pencegahan pneumonia atau radang paru bisa dilakukan dengan pemberian ASI eksklusif serta vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PVC) pada usia 0 sampai 2 tahun.
Menurutnya, pemahaman serta pengetahuan mengenai hal ini sangat penting mengingat pneumonia menjadi penyebab paling banyak kematian anak di bawah usia 5 tahun dan menduduki urutan kedua penyebab kematian bayi di Jawa Timur.
Diketahui bahwa vaksin PVC tidak termasuk dalam list imunisasi yang disubsidi pemerintah. Padahal PVC menjadi rekomendasi wajib Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Menurut dokter yang akrab disapa Dini ini, perencanaan keuangan yang matang menjadi hal penting yang perlu diperhatikan orang tua mengingat vaksin PVC juga tidak murah, yakni sekitar 700 ribu per satu kali imunisasi.
"Vaksin PVC dilakukan 4 kali. Jadi sebenarnya perlu investasi keuangan yang matang agar anak bisa mendapat vaksin yang bagus dan lengkap. Karena vaksin tidak ada yang dilakukan sekali, minimun diberikan selama dua kali," kata Dini ditemui dalam acara talkshow 'Imunasi: Sebuah Investasi dan Gaya Hidup Kekinian' yang diselenggarakan oleh Jurnalis Sahabat Anak (JSA).
Lanjut Dini, sebenarnya hal ini dapat dicapai dengan cara memberikan ASI ekslusif pada anak. Dengan ASI, orang tua tidak perlu lagi mengelurakan biaya tambahan untuk gizi penganti ASI.
"Seperti yang kita tahu, nutrisi penganti ASI sangat mahal di Indonesia. Jadi dengan ASI, biaya tersebut tidak perlu dialokasikan untuk vaksin," saran Dini.
Dini berharap, nantinya vaksin PVC ini bisa disubsidi oleh pemerintah. Sebab kematian anak akibat pneumonia cukup tinggi di Indonesia.
"Saat ini memang vaksin PVC bersubsidi sedang menjadi pilot project di beberapa daerah di Indonesia, seperti NTB. Semoga saja hal ini bisa dilakukan di semua wilayah Indonesia untuk menekan angka kematian anak akibat pneumonia," pungkasnya.