Perempuan, Terpercaya dan Guru Kaum Lelaki
Para aktivis lebih memilih sebutan "perempuan" dibanding "wanita". Hal ini, tentu saja,terkait dengan sesuatu yang siftnya ideologis. Perempuan bermakna "empu" menjadikan istilah tersebut setara dengan laki-laki.
KH Husein Muhammad, ulama pesantren yang juga aktivis, menulis tentang perempuan. Menurutnya, perempuan itu terpercaya dan guru bagi kalu laki-laki. Berikut ulasannya:
Al-Dzahabi, seorang "al-Hafizh (ahli hadits) sekaligus kritikus hadits terkemuka mengatakan:
"لم يُؤثر عن امرأة أنها كذبت في حديث"،
"tidak pernah terdengar bahwa hadits yang disampaikan seorang perempuan adalah dusta".
Imam al-Syaukani, ulama besar, penulis buku ‘Nail al-Awthar” mengatakan hal yang senada:
"لم ينقل عن أحد من العلماء بأنه رد خبر امرأة لكونها إمرأة فكم من سنة قد تلقتها الامة بالقبول من إمرأة واحدة من الصحابة وهذا لا ينكره من له أدنى نصيب من علم السنة .
"Tidak ada informasi dari seorang ulama pun yang mengatakan bahwa hadits dari seorang perempuan ditolak hanya karena dia perempuan. Sudah berapa banyak hadits yang diriwayatkan oleh seorang sahabat Nabi perempuan yang diterima publik. Orang yang mempunyai pengetahuan meski sedikit pasti mengerti hal ini".
Banyak perempuan cerdas, pandai dan menjadi guru ulama laki-laki. Kaum muslimin di dunia mengetahui dengan pasti sabda Nabi bahwa Aisyah adalah perempuan paling cerdas dan paling pandai;
كانت عاءشة اعلم الناس وافقه واحسن الناس رايا فى العامة
"Kanat 'Aisyah A'lam al Nas wa Afqah wa Ahsan al Nas Ra'yan fi al 'Ammah".
Al-Dzahabi juga menginformasikan bahwa lebih dari 160 ulama laki-laki terkemuka berguru kepada Siti Aisyah. Mereka antara lain Ibrahim al Taimi, Thawus, al Sya'bi, Sa'id bin al Musayyab, Sulaiman bin Yasar, Ikrimah dan lain-lain.
Selain Aisyah, sejumlah perempuan juga adalah para ulama, antara lain Ummu Salamah bint Abi Umayyah, Hafshah bint Umar, Asma bint Abu Bakar, Ramlah bint Abi Sufyan, Fatimah bint Qais dan lain-lain. Mereka adalah guru besar bukan hanya bagi kaum perempuan juga bagi kaum laki-laki.
Mereka biasa berdebat secara terbuka dengan ulama laki-laki dalam banyak aspek dan untuk menyelesaikan problema kehidupan umat pada masanya.
Demikian catatan KH Husein Muhammad (07.03.21)