Perempuan Suriah itu Penanam Bom Istanbul
Suasana kota tenang tapi penuh gairah. Lalu lalang orang, tentu saja menghidupi jalan-jalan yang tak pernah sepi aktivitas. Namun, sontak orang-orang berhamburna ketika sebuah bom meledak di trotoar utama di jantung kota Istanbul pada hari Minggu 13 November 2022.
Insiden itu menewaskan enam orang, melukai puluhan. Peristiwa yang mengejutkan itu membuat banyak orang berhamburan menyelamatkan diri saat api membesar.
Rekaman yang diposting online menunjukkan ambulans, truk pemadam kebakaran, dan polisi di tempat kejadian di Istiklal Avenue, jalan raya populer yang dipenuhi toko-toko dan restoran yang mengarah ke Taksim Square yang ikonik. Arabnews.com merilis, dalam satu video, ledakan keras terdengar dan api terlihat saat pejalan kaki berbalik dan melarikan diri.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut ledakan itu sebagai “serangan berbahaya” dan mengatakan para pelakunya akan dihukum.
Selain enam orang yang tewas, Gubernur Istanbul Ali Yerlikaya mentweet bahwa 53 lainnya terluka.
Erdogan tidak mengatakan siapa yang berada di balik serangan itu, tetapi dia mengatakan bom itu beraroma “teror”. Ia menambahkan, penyelidikan sedang berlangsung oleh polisi dan kantor gubernur.
Turki dilanda serangkaian pemboman mematikan antara 2015 sampai 2017 oleh kelompok Daesh dan kelompok Kurdi yang dilarang. Lebih dari 500 warga sipil dan personel keamanan tewas dalam serangan itu.
Pengawas media Turki memberlakukan pembatasan sementara pada pelaporan ledakan – sebuah langkah yang melarang penggunaan video close-up dan foto ledakan dan dampaknya.
Dewan Tertinggi Radio dan Televisi telah memberlakukan larangan serupa di masa lalu, menyusul serangan dan kecelakaan. Akses ke beberapa konten di Twitter dan situs media sosial lainnya, seperti video, dibatasi.
Perempuan Suriah ‘Penanam’ Bom Istanbul
Polisi Turki pada Senin 14 November 2022 mengatakan telah menangkap seorang wanita Suriah, pelaku yang menanam bom yang menewaskan enam orang di Istanbul tengah. Menurut polisi, pelaku bekerja untuk militan Kurdi.
“Wanita itu berkebangsaan Suriah,” kata televisi swasta NTV mengutip pernyataan polisi.
Dia dilaporkan mengaku telah menerima perintah dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang terlarang di Turki.
Menteri Dalam Negeri Turki sebelumnya menuduh PKK bertanggung jawab atas pengeboman di pusat perbelanjaan Istanbul yang sibuk yang menewaskan enam orang.
Ledakan itu merobek Jalan Istiklal, tujuan belanja populer bagi penduduk lokal dan turis asing, pada Ahad sore.
Polisi telah menahan 46 tersangka, termasuk orang yang menanam bom.
“Orang yang menanam bom telah ditangkap,” kata Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu sebelumnya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi Anadolu.
“Menurut temuan kami, organisasi teroris PKK bertanggung jawab,” katanya dirilis Arabnews.com.
PKK, yang dimasukkan dalam daftar hitam sebagai kelompok teroris oleh Turki serta sekutu Baratnya, telah melakukan pemberontakan mematikan untuk menuntut pemerintahan sendiri Kurdi di Turki tenggara sejak 1980-an.
Tolak Ucapan Belasungkawa AS
Turki pada hari Senin 14 November, menolak ucapan belasungkawa AS atas kematian enam orang dalam serangan bom di Istanbul, yang menurut Ankara dilakukan oleh kelompok militan Kurdi yang dilarang.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sering menuduh Washington memasok senjata kepada pejuang Kurdi di Suriah utara, yang dianggap sebagai “teroris” oleh Ankara.
“Kami tidak menerima pesan belasungkawa dari kedutaan AS. Kami menolaknya,” kata Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu dalam komentar yang disiarkan televisi.
Advertisement