Perempuan Muda Tewas Misterius di Kamar Hotel di Probolinggo
Seorang perempuan muda, WWA, 21 tahun, warga Desa/Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun ditemukan tewas di kamar hotel di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Hingga Jumat sore, 17 Desember 2021, jajaran Polsek Paiton masih menyelidiki penyebab tewasnya perempuan itu.
“Memang tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban, tetapi kami melakukan autopsi untuk mengungkap penyebab kematiannya,” ujar Kapolsek Paiton, Iptu Maskur Ansori.
Sejumlah informasi sudah dikantongi polisi di antaranya, keterangan dari karyawan hotel di tapal batas Kabupaten Probolinggo-Kabupaten Situbondo itu. Yang jelas, perempuan itu diketahui tewas dalam kondisi telentang di atas kasur hotel, Kamis malam, 16 Desember 2021 sekitar pukul 19.30 WIB.
Seorang karyawan hotel mengaku kaget demi menjumpai perempuan itu tidak bernyawa di kamar hotelnya. Ia mengenakan baju hitam dan bercelana jeans biru dongker.
Sebelumnya, Kamis sore sekitar pukul 15.00 WIB, korban datang bersama seorang pria berusia sekitar 20 tahun. Sang perempuan dalam kondisi sempoyongan dan dibopong pria tersebut ke dalam kamar hotel.
Pria itu kemudian mendatangi karyawan hotel untuk check in. Namun ia tidak meninggalkan kartu identitas seperti, KTP. Ia hanya menyerahkan nomor HP pada secarik kertas.
“Awalnya, mereka berdua datang sekitar pukul tiga sore, yang perempuan sempoyongan kemudian dibopong oleh pria muda tersebut,” kata Thoyiban, karyawan hotel.
Karyawan hotel kemudian menghubungi polisi terkait tewasnya perempuan muda di kamar hotel. Polisi kemudian mengevakuasi jasad korban ke kamar mayat RSUD Waluyo Jati, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo untuk diautopsi. Polisi juga mengumpulkan sejumlah barang bukti di kamar hotel itu.
Yang jelas, Polsek Paiton sudah menghubungi ADL, suami sah WWA, warga Kelurahan Ngagelrejo, Kecamatan Wonokromo,, Surabaya. Tujuannya, untuk memint izin autopsi terhadap jenazah WWA.
“Keterangan suaminya, korban sudah meninggalkan rumah di Surabaya sejak 29 November 2021 lalu,” kata Iptu Maskur.
Maskur menengaskan, pemeriksaan fisik luar, ditemukan tidak ada tanda-tanda penganiayaan. “Memang dari hidung keluar busa, jenazah sekarang berada di kamar mayat untuk diautopsi,” katanya.