Perempuan Jadi Korban Brutal Malam Kedua Aksi Isreal di Al-Aqsha
Bentrokan meletus di malam kedua antara warga Palestina dan polisi Israel di luar Kota Tua Yerusalem saat puluhan ribu jamaah Muslim salat di Masjid Al-Aqsha di dekatnya.
Sedikitnya 80 orang terluka, menurut The Guardian, termasuk seorang anak berusia satu tahun, dan 14 orang dibawa ke rumah sakit, kata Bulan Sabit Merah Palestina.
Sementara Sabit Merah Palestina menunjukkan jumlah mereka yang terluka mencapai 90 orang. Seperti dilansir CNN, polisi Israel mengatakan setidaknya satu petugas terluka, seperti dilansir dari The Guardian, Minggu 9 Mei 2021.
Otoritas Islam: 90 Ribu Muslim Salat di Masjid Al-Aqsha
Otoritas Islam memperkirakan 90.000 orang berkumpul untuk salat malam di masjid Al-Aqsha, situs tersuci ketiga umat Islam.
Kekerasan baru terjadi sehari setelah lebih dari 200 orang terluka dalam pertempuran di sekitar masjid, mendorong seruan internasional untuk mengakhiri konflik.
Ketegangan di Yerusalem baru-baru ini meningkat, dengan warga Palestina mengeluhkan pembatasan yang menindas selama bulan suci Ramadhan. Keputusan pengadilan Israel mendatang tentang apakah pihak berwenang diizinkan mengusir puluhan warga Palestina - dan memberikan rumah mereka untuk pemukim Yahudi - semakin memperburuk situasi.
Diprotes Warga Palestina, Polisi Isreal Membela Diri
Polisi membela tindakan mereka setelah membubarkan protes di lingkungan Sheikh Jarrah, tempat para demonstran melemparkan batu ke arah pasukan keamanan. Sebelumnya, polisi telah memblokir bus para peziarah yang menuju ke Yerusalem untuk beribadah.
Petugas medis Palestina mengatakan 80 orang Palestina terluka pada Sabtu malam 8 Mei 2021 (waktu setempa), sebagian besar oleh peluru karet, granat kejut, atau pemukulan, di antaranya seorang wanita yang wajahnya berlumuran darah.
Kepala polisi Koby Shabtai mengatakan dia telah mengerahkan lebih banyak polisi di Yerusalem setelah bentrokan Jumat malam, yang menyebabkan 18 petugas polisi terluka. Setelah berminggu-minggu kekerasan malam, warga Israel dan Palestina bersiap menghadapi konflik lebih banyak dalam beberapa hari mendatang.
“Hak untuk berdemonstrasi akan dihormati tetapi gangguan publik akan dihadapi dengan kekerasan dan tanpa toleransi. Saya meminta semua orang untuk bertindak secara bertanggung jawab dan menahan diri,” kata Shabtai.
Sikap Perwakilan Tinggi PBB
Terkait kebrutalan polisi Isreal, Perwakilan Tinggi PBB untuk Aliansi Peradaban menyatakan "keprihatinan yang mendalam" atas konflik baru-baru ini di sekitar Al-Aqsa di Yerusalem Timur. Atas tindak brutal tentara isreal, ia pun mendesak penghormatan terhadap tempat-tempat agama.
Miguel Angel Moratinos mengatakan orang-orang memiliki hak untuk menjalankan ibadah dan tradisi agama tanpa rasa takut, dalam perdamaian dan keamanan dan perlu menghormati situs suci di Yerusalem Timur, dikutip Anadolu Agency, Minggu 9 Mei 2021.
Moratinos menyampaikan harapannya agar mereka yang terluka dalam konflik di sekitar Al-Aqsa segera pulih.
Protes Solidaritas Rakyat Palestina
Warga Palestina di Yerusalem dalam beberapa hari terakhir melakukan protes solidaritas untuk masyarakat di lingkungan Sheikh Jarrah di tengah bentrokan dengan polisi Israel.
Protes datang ketika Pengadilan Pusat Israel di Yerusalem Timur menyetujui keputusan untuk mengusir tujuh keluarga Palestina dari rumah mereka demi pemukim Israel pada awal 2021.
Polisi Israel masuk ke jamaah di Al-Aqsa pada Jumat malam saat sedang salat tarawih.
Polisi berusaha membubarkan jamaah di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa, menggunakan granat setrum dan bom gas.
Perempuan pun menjadi sasaran pasukan Israel, menurut saksi mata.
Advertisement