Perempuan Harus Lebih Pintar untuk Filter Hoax
Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional. Group Accor Hotels Jawa Timur mengelar acara talkshow dengan tema 'Dare to Dream Big With Think Smart, Work Smart With Self-Confidence' pada, 11 Maret 2019.
Acara yang berlangsung di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, menghadirkan tiga tokoh perempuan Jawa Timur yang menginspirasi, yaitu Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf (Founder Fatma Foundation), DR. Dra. Pingky Saptandari, MA (Ketua Jurusan Ilmu Sosial Politik Universitas Airlngga) dan Etty Ariaty Soraya, Ssos, Mci (Direktur Marketing Kalyana).
Pingky Saptandari, dalam paparannya mengungkapkan, perempuan harus menjadi seseorang yang pintar bahkan lebih pintar dari smartphone yang ia miliki.
"Mereka yang punya smartphone tapi tidak lebih smart dari smartphonenya. Padahal mereka 24 jam bersama smartphonenya," ungkap Pingky Saptandari.
Kata Pinky sebagian korban hoax di media sosial adalah perempuan. Tak heran jika kebanyakan perempuan lebih proaktif menyebarluaskan informasi hoax tanpa filter terlebih dahulu.
"Untuk itu perempuan harus bisa berkomunikasi yang memahami dan mengerti, bukan komunikasi prasangka. Sekarang yang banyak terjadi adalah komunikasi prasangka," kata Pingky.
Pingky, menambahkan, perempuan harus menjadi bagian dari pendidikan karakter bangsa dengan menerapkan ajaran Socrates triple filter, yaitu tidak menyebarkan berita apabila itu bukan kebenaran, kebaikan dan tidak mengandung unsur positif.
Pingky pun berharap di Hari Perempuan Internasional ini para perempuan lebih mau belajar dan menunjukkan apa yang ia miliki dengan prestasi dan karya.
Senada dengan Pinky, Fatma Saifullah Yusuf juga mengatakan, perempuan merupakan sosok yang paling penting dalam keluarga serta guru pertama untuk anak-anak penerus bangsa kelak.
"Sosok perempuan itu sangat penting di dunia, tanpa perempuan kita semua tidak akan lahir. Peran sangat besar sebagai guru pertama bagi anak-anaknya, selain sekolah," ujar pendiri Fatma Foundation ini.
Menurut Fatma, seorang perempuan apalagi yang sudah menjadi ibu harus terus belajar tentang perkembangan zaman, terutama teknologi.
"Kalau ibu ketinggalan zaman, tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi tidak akan bisa mengikuti anaknya, karena anak sekarang pintar-pintar sekali dengan gadgetnya," tambahnya. (pts)
Advertisement