Perempuan Berkedudukan Mulia di dalam Islam, Ini Penjelasannya
Dewan Mudir Muhammadiyah Boarding School Ki Bagus Hadikusumo Jakarta, Nur Achmad mengingatkan kedudukan perempuan dalam Islam. Menurutnya, perempuan memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam. Sehingga, jika mereka menetapi syariat dan tuntunan nabi maka niscaya akan meraih kemuliaan.
"Pada masa jahiliyah, perempuan dianggap seperti benda mati yang tidak berharga. Perempuan dibunuh, tidak mendapat akses pendidikan dan harta waris. Ketika Islam datang, seperti cahaya menerangi kegelapan," tutur Nur Achmad, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Selasa 8 Oktober 2019.
"Perempuan diberi kiprah dan peran yang luar biasa, termasuk di dalam peperangan bersama nabi. Itu cikal bakal kesetaraan dan sudah dirintis nabi,” ungkap Nur Achmad.
“Dalam hadis perempuan disebut tiga kali sedangkan laki-laki hanya sekali. Ada surat di Al-Qur’an yang khusus tentang perempuan dan tidak ada surat yang khusus tentang laki-laki. Karena perannya tidak bisa digantikan laki-laki yaitu mengandung, melahirkan dan menyusui. Perempuan menjadi pilar tegaknya keluarga. Perempuan yang baik melahirkan generasi yang baik,” ujar Nur Achmad.
Karena kedudukan mulia tersebut, Nur Achmad berkisah bahwa Nabi tidak pernah sekalipun memukul istrinya.
“Rasulullah tidak pernah memukul istrinya sekali pun dan melarang para suami melakukan kekerasan pada istrinya. Islam agama yang ramah bagi perempuan. Tetapi para suami juga tidak boleh menelantarkan istrinya. Itulah pentingnya kerjasama mukmin laki-laki dan perempuan untuk saling menolong dan menghargai, antara satu dan yang lainnya menjadi wakil,” pesan Nur Achmad.
Sebelumya, ia tampil dalam Pengajian Bulanan ‘Aisyiyah DKI Jakarta, Senin 7 Oktober 2019.
Membawa materi “Islam Agama Rahmah: Membangun Prinsip Keluarga Sakinah” di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Nur Achmad menyampaikan bahwa Islam telah meninggikan kedudukan perempuan menjadi lebih mulia daripada laki-laki.