Perempuan Berhijab Berkiprah di Publik, Ini Sikap Nasyiatul Aisyiyah
Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PP NA), Diyah Puspitarini mengatakan WHD adalah perayaaan kebebasan dan hak asasi manuasia bagi kaum muslimah untuk menjalankan keyakinannya yang diakui oleh dunia internasional.
“Adanya peringatan ini juga sebagai bentuk manifestasi terbebasnya aturan-aturan administrasi bagi kaum perempuan untuk bisa memakai hijab pada situasi dan kondisi apapun,” ujar Diyah, dikutip ngopibareng.id, Jumat (2/2/2018).
Ia mengungkapkan hal itu, menanggapi 1 Februari yang diperingati sebagai World Hijab Day (WHD) atau Hari Hijab Sedunia. Peringatan WHD ini dicetuskan sejak 2013 oleh Nazma Khan seorang muslimah besar di New York. Hari ini diperingati sebagai bentuk protes pelarangan penggunaan jilbab di negara-negara asing dan banyaknya kasus pelecehan serta diskriminasi terhadap perempuan Muslim.
Diyah melanjutkan, hijab saat ini sudah diterima oleh masyarakat luas dan bahkan menjadi trend tersendiri. Hanya saja salah satu ke khawatiran, bahwa memakai hijab yang hanya didasari tren menjadi awal dari pergeseran nilai keyakinan ke tren semata.
“Hijab harusnya diyakini seyakin yakinnya sebagai bentuk keleluasaan menjalankan perintah Allah SWT sehingga akan menjadi kontrol sosial bagi muslimah yang memakainya. Kontrol sosial yang akan membatasi secara nilai dan otomatis dari hal-hal yang bathil,” jelasnya.
Diyah turut berpesan agar masyarakat di luar sana menghormati setiap muslimah yang memakai hijab apapun latar belakangnya. “Hormati setiap Muslimah yang memakai hijab dengan apapun latar belakang keyakinannya, karena ini adalah salah satu kebebasan dalam menjalankan perintah agama,” pesan Diyah.
Selain itu, Diyah juga berpesan kepada seluruh perempuan yang berhijab untuk menunjukkan bahwa perempuan yang berhijab juga layak berkiprah di publik dalam bidang apapun. (adi)
Advertisement