Perempuan Afghanistan Tak Selalu di Belakang, Tawanan pun Kabur
Di antara hal-hal yang disorot terkait Afghanistan adalah, dalam perspektif Barat, persoalan perempuan yang terkekang. Perempuan dianggap terbonsai hak-haknya.
Afghanistan yang kini dikuasai Taliban dengan membentuk pemerintah Imarat Islam Afghanistan (IIA), menyimpan hal-hal yang tak banyak diketahui publik secara umum.
Di tengah persoalan itu, kita bisa mencermati lelucon tentang perempuan Afghanistan dan problem lain terkait situasi perang.
1. Investigasi di Afghanistan
Seorang jurnalis khusus investigasi pergi ke Afghanistan. Ia berangkat untuk mempelajari budaya di negeri berhasil mempermalukan tentara Amerika Serikat (setelah tentara AS hengkang, kini dikuasai Taliban) itu.
Suatu ketika, ia terkejut menemukan fakta, bahwa perempuan berjalan sepuluh langkah di belakang laki-laki.
Dia bertanya kepada pemandu mengapa dan pemandu itu berkata, "Karena mereka dianggap memiliki status yang lebih rendah."
Dengan marah jurnalis itu pulang. Setahun kemudian ia kembali meliputi kekerasan di wilayah itu dan terkejut melihat perempuan berjalan sepuluh langkah di depan. Dia menoleh kepada pemandu itu dan kali ini bertanya, "Apa yang telah berubah?"
Pemandu itu menjawab, "Sekarang banyak ranjau darat.."
2. Tawanan Perang Kabur
Ketika Perang Dunia II, ada 3 orang prajurit tertangkap menjadi tawanan perang. Adapun di antara mereka, seorang adalah tentara Inggris, seorang lagi adalah tentara Amerika, dan seorang lainnya lagi adalah tentara Prancis.
Pada suatu malam, prajurit yang ditugaskan menjaga tawanan tersebut tertidur pulas. 3 orang tawanan itu melihat keadaan ini sebagai kesempatan yang baik untuk melarikan diri.
Yang pertama keluar adalah tentara Inggris. Saat ia melangkah keluar dari pintu kamp tawanan, dengan tak sengaja kakinya telah mendepak kaki si penjaga. Maka si penjaga menanya: "Siapa?"
Pada saat yang sangat gawat ini, tentara Inggris itu tiba-tiba menemukan suatu akal, yaitu coba menirukan suara kucing mengucapkan "meong".
"O, jadinya ada seekor kucing sedang lewat," maka itu si penjaga meneruskan tidurnya.
Kemudian giliran tentara Amerika yang keluar. Karena tak hati-hati, kakinya telah menendang sebuah ceret kosong. Penjaga segera menanya: "Siapa?"
"Meong! Meong!" juga dengan cara meniru suara kucing, tentara Amerika itu telah berhasil meloloskan diri.
Yang keluar paling akhir adalah tentara Prancis. Di luar dugaan saat ia melangkah keluar kakinya terbentur pintu. "Siapa?"
"Kucing juga!" jawab tentara Prancis itu.