Perekonomian Jatim Naik 5,54 Persen, Khofifah Beberkan Resep
Perekonomian Jawa Timur Triwulan IV-2019 tumbuh sebesar 5,54 persen dibandingkan dengan IV-2018. Bertumbuhnya laju ekonomi itu sebagai hasil sejumlah strategi yang dilakukan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa selama satu tahun terakhir.
Gubernur yang berpasangan dengan Emil Dardak sebagai wagub itu menerapkan kebijakan ekonomi yang seimbang agar memajukan investasi dan menumbuhkan perekonomian.
Keseimbangan tersebut berlaku untuk mendorong iklim invetasi dari dalam dan luar negeri sekaligus membina dan mengembangkan pelaku operasi, UKM dan IKM di Jatim.
"Kami memberikan ruang untuk investor baik PMA maupun PMDN. Tapi kita juga buka lebar karpet hijau yang berarti inward looking, yaitu memberikan ruang untuk koperasi, UKM dan IKM agar terus berkembang," kata Khofifah saat membacakan paparannya dalam Simposium Arah Bauran Kebijakan Bank Indonesia Dalam Menjaga Momentum Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi dan Pelantikan Pengurus ISEI Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur Periode 2019-2022, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat 18 Oktober 2019.
Kebijakan seimbang dengan memberikan kesempatan dan dukuangan yang sama besar, bagi investor dan UKM, IKM, serta pelaku koperasi menjadi kiat jitu meningkatkan perekonomian Jatim.
“Maka sektor UKM IKM itu harus mendapatkan ruang, baik permodalan, pendampingan, akses pasar maupun proteksi regulasi yang dibutuhkan. Misalnya untuk petani garam, nelayan, dan sektor yang lainnya, kami ingin mereka dapat karpet hijau ini," lanjutnya, dikutip dari detik.com.
Selain itu, Khofifah menyebut sinkronisasi regulasi dibutuhkan agar bisa memberikan ruang gerak dan proteksi bagi pelaku UKM dan IKM. Sebab, regulasi yang sinkron akan menjawab kebutuhan dan menghilangkan kendala yang menghambat berkembangnya UKM dan IKM.
Hasil dari strategi itu salah satunya mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jatim, pada Triwulan IV 2018 dengan masa yang sama tahun 2019. Laju pertumbuhan ekonomi meningkat 5,54 persen, dikutip dari Badan Pusat Statistik Jatim.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha jasa pendidikan sebesar 8,56 persen, diikuti lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 8,39 persen, serta lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 8,04 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi PMTB sebesar 5,38 persen; diikuti pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 4,74 persen, dan pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 3,63 persen.
Advertisement