Perdana Menteri Baru Haiti Dilantik Usai Pembunuhan Presiden
Ariel Henry secara resmi dilantik sebagai perdana menteri baru Haiti, pada Selasa 20 Juli, atau setelah dua pekan kematian Presiden Jovenel Moise. Ariel Henry dilantik dalam sebuah upacara di Ibu Kota Port-au-Prince bertepatan dengan momen peringatan resmi untuk menghormati Jovenel Moise. Di ibu kota Haiti itu, Ariel Henry memulai pidato pelantikannya dengan mengheningkan cipta selama satu menit bagi sang presiden yang terbunuh.
Ariel Henry merupakan mantan menteri kabinet dan seorang ahli bedah saraf. Pria 71 tahun ini ditunjuk menggantikan Perdana Menteri sementara Claude Joseph. Sebagai informasi, Claude Joseph mengundurkan diri demi kebaikan bangsa, setelah sekelompok diplomat internasional mendukung Ariel Henry dan mendesak Claude Joseph untuk membentuk pemerintahan baru.
Presiden Jovenel Moise terbunuh pada 7 Juli 2021, ketika sekelompok pria bersenjata lebih dari 20 orang yang menyerbu kediaman pribadinya di Port-au-Prince dan menembakinya. Akan tetapi istrinya, Martine Moise, selamat meski terluka parah. Diduga pelaku penembakan itu merupakan tentara bayaran asal Kolumbia.
Pembunuhan itu telah mendorong Haiti, yang telah mengalami peningkatan kekerasan geng dan ketidakstabilan politik selama bertahun-tahun, ke dalam kekacauan lebih lanjut. Tiga pemimpin politik bersaing untuk memperebutkan kepemimpinan Haiti setelah kematian sang presiden, termasuk Ariel Henry, yang dipilih sebagai perdana menteri oleh Jovenel Moise hanya beberapa hari sebelum dirinya terbunuh. Namun saat itu, Ariel Henry belum sempat dilantik.
Sementara itu, Marine Moise sudah kembali ke Haiti pada akhir pekan lalu, setelah dirawat di sebuah rumah sakit di Miami karena luka-luka yang dialaminya.Di sisi lain, Kepala pasukan pengamanan presiden, beberapa pejabat kepolisian Haiti, dan sejumlah warga Haiti-Amerika telah ditahan karena dicurigai terlibat dalam konspirasi untuk membunuh Presiden Jovenel Moise.