Perdana Menteri Bangladesh Mundur, Kabur dari Kepungan Massa
Aksi unjuk rasa menuntut Perdana Menteri (PM) Bangladesh, Sheikh Hasina mundur dari jabatannya, berujung ricuh. Surat kabar harian terkemuka di negara itu, Prothom Alo melaporkan, ada 95 orang tewas, termasuk 14 petugas polisi. Sementara, ratusan lainnya dilaporkan terluka dalam insiden tersebut.
Aksi unjuk rasa imbas protes bulan lalu yang dimulai oleh mahasiswa yang menyerukan agar sistem kuota untuk pekerja di pemerintah diakhiri. Ketika kondisi negara memanas, Sheikh Hasina memutuskan untuk mundur dan meninggalkan negara tersebut, Senin 5 Agustus 2024.
Jenderal Waker-Us-Zaman, Kepala Angkatan Darat, mengungkapkan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa Perdana Menteri berusia 76 tahun itu telah meninggalkan negara tersebut dan pemerintah sementara akan segera dibentuk. Kekuasaan selama 15 tahun tumbang.
Menurut laporan saluran televisi CNN News 18, Sheikh Hasina terbang menggunakan helikopter militer bersama saudara perempuannya dan sedang menuju India. Dia telah mendarat di Agartala, ibu kota negara bagian Tripura di timur laut India.
Di sisi lain, para pengunjuk rasa di Dhaka memanjat patung besar Sheikh Mujibur Rahman, pemimpin kemerdekaan dan ayah Hasina, dan mulai memahat kepalanya dengan kapak.