Percik Pemikiran Tokoh Muhammadiyah, Belajar Tawadu dari Buku Ini
Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah menyelenggarakan Bedah Buku “Percik Pemikiran Tokoh Muhammadiyah untuk Indonesia Berkemajuan” bertempat di Kantor PP Muhammadiyah Jalan Cikditiro Yogyakarta, Sabtu 20 April 2019.
Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad dalam sambutannya mengatakan bahwa buku ini mengandung banyak pemikiran dari berbagai tokoh dan bagian dari hal yang menunjukkan sikap tawadu’ Muhammadiyah.
“Semoga buku ini mamput memberi pengaruh yang besar kepada bangsa, dan ini merupakan bagian dari tawadu'nya Muhammadiyah,” ungkapnya.
Menurut Dadang, pembahasan dalam buku ini cukup luas karena 106 tahun pemikiran yang ada dalam Muhammadiyah di sajikan dalam buku ini.
“Ada berbagai macam pemikiran dari berbagai tokoh Muhammadiyah yang luas dan sesuai dengan zaman mereka,” kata Dadang.
Dadang juga menyoroti bahwa situasi intelektual sekarang lebih berkembang lagi. Menurutnya pasca reformasi orang cenderung mencari solusi dalam kehidupan batin.
Sehingga, yang berkembang di masyarakat sekarang ini adalah etika universal.
“Orang tidak lagi membeda-bedakan trimordialisme, sehingga muslim itu cair saja. Orang berbuat baik tidak lagi membeda-bedakan dari mana asal, etnis, budaya, dan agama,” jelas Dadang.
Menurutnya, hal tersebut justru mencerminkan Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Pemikiran-pemikiran seperti itu kata dia hanya dicapai dari orang-orang yang mencapai tingkat peradaban yang tinggi.
Hadir dalam acara tersebut sebagai narasumber Bedah Buku “Percik Pemikiran Tokoh Muhammadiyah untuk Indonesia Berkemajuan” Abdul Munir Mulkhan, Guru Besar Emiritus Universitas Muhammadiyah Surakarta. (adi)
“Orang tidak lagi membeda-bedakan trimordialisme, sehingga muslim itu cair saja. Orang berbuat baik tidak lagi membeda-bedakan dari mana asal, etnis, budaya, dan agama,” jelas Dadang Kahmad.