Percepat Vaksinasi TNI-Polri Mojokerto Blusukan ke Desa Terpencil
Vaksinasi Covid-19 pada lansia di Mojokerto terus dikebut. Untuk mempercepat proses vaksinasi, TNI Polri bahkan harus mendatangi rumah para lansia alias door to door.
Dipimipin langsung oleh Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander, para Bhabinkamtibmas dan Babinsa mengendarai motor menuju sebuah desa terpencil yang berada di lereng gunung Anjasmoro, yakni Desa Gumeng, Kecamatan Gondang, Mojokerto.
Langkah itu dilakukan guna mempercepat vaksinasi ditengah meningkatnya penyebaran Covid-19 di Jawa Timur dalam sepekan terakhir.
Di desa yang berada di wilayah terpencil itu, Dony bersama tim Dokpol Polres Mojokerto yang dibantu Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto serta para Bhabinkamtibmas dan Babinsa mendatangi satu per satu rumah warga yang akan di suntik vaksin.
"Ini adalah upaya percepatan vaksinasi di daerah terpencil. Sasarannya adalah lansia, kami door to door kerumah masyarakat," kata Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander kepada wartawan, Selasa 22 Juni 2021.
Tak hanya itu, vaksinasi massal juga di gelar di balai desa setempat. Selain lansia, vaksinasi juga menyasar masyarakat umum di desa terpencil yang berada di lereng gunung Anjasmoro tesebut.
"Hari ini kita lakukan vaksinasi sekitar 200 orang, sebagaian besar kita letakan di kantor desa dan sebagian kami door to door kerumah masyarakat yang dinilai lansia," ungkap Dony.
Dony juga mengingatkan kepada setiap warga yang terkait pentingnya menjaga kedisiplinan menjaga protokol kesehatan demi kesehatan bersama. Bingkisan sembako juga diberikan kepada masyarakat yang sudah disuntik vaksin dalam rangka HUT Bhayangkara ke 75.
"Kami sumbangkan bantuan sosial untuk membangkitkan niat masyarakat untuk ikut serta vaksinasi," tandasnya.
Untuk diketahui Desa Gumeng Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto ini berada di lereng gunung Anjasmoro. Dari Kota Mojokerto, Gumeng berjarak sekitar 28 kilometer.
Jalanan menuju desa ditengah hutan belantara ini sangat sempit. Desa Gumeng memiliki 150 Kepala Keluarga (KK) 400 jiwa.
Advertisement