Percepat Pemulihan Ekonomi, Banyuwangi Gandeng BI Bentuk TP2DD
Untuk mempercepat pemulihan ekonomi Plan Banyuwangi membentu Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Tim ini dipimpin Bupati Banyuwangi dan beranggotakan stake holder terkait di Pemkab Banyuwangi. TP2DD juga menggandeng Bank Indonesia Perwakilan (BI) Jember.
"TP2DD ini sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi. Jadi kita melakukan percepatan dalam digitalisasi," jelas Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, usai mengukuhkan TP2DD Jumat, 9 April 2021.
Dia menyebut sebenarnya proses digitalisasi di Banyuwangi sudah berjalan. Hanya saja, pengukuhan ini perlu dilakukan untuk menambah semangat kerja tim agar muncul inovasi-inovasi baru.
"Sehingga nanti akan berdampak pada peningkatan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, lalu juga masalah inflasi," tegas Ipuk Fiestiandani.
Menurut Ipuk Fiestiandani, sektor unggulan dalam percepatan digitalisasi ini adalah pariwisata dan perhotelan melalui rertibusi wisata. Dia menambahkan, Banyuwangi sudah memiliki peralatan pendukung untuk digitalisasi ini.
Dengan TP2DD ini, lanjut Ipuk Fiestiandani, Pemkab Banyuwangi akan mengevaluasi semua yang sudah berjalan. Meski selama ini Banyuwangi sudah terigitalisasi, namun kadang-kadang ada miss. Entah dari sisi sistemnya ataupun orangnya.
"Karena sistem dibuat manusia, kadang-kadang ada saja bocornya. Maka harus kita perkuat lagi sistemnya. Dengan tim ini dibentuk tambah baiklah," tegasnya.
Sementara itu, BI Perwakilan Jember sudah siap men-support TP2DD dengan mensosialisasikan pada pedagang pasar. Diharapkan pedagang pasar bisa menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS.
"Jadi tidak pakai uang lagi seperti e-money. Ini juga sebagai edukasi juga pada pedagang pasar lebih melek teknologi," ujar Ipuk Fiestiandani.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BI Jember, Hestu Wibowo menyatakan TP2DD ini merupakan upaya memigrasikan seluruh transaksasi keuangan daerah dalam bentuk non tunai berbasis digital.
Menurutnya, digitalisasi keuangan ini sudah terbukti mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan meningkatkan tranparasi. Karena yang transaksi non tunai pasti registered, terdaftar.
"Kalau kita belanja di mini market pasti keluar struk. Struk itu salah satu tranparansi dan semua tercatat," jelas Hestu Wibowo.
Dia menambahkan, banyak sekali manfaat digitalisasi bagi masyarakat. Disamping lebih mudah, lebih cepat, lebih prakti, lebih aman digitalisasi juga lebih sehat. Karena kita tidak perlu bawa uang tunai.
"Bagi pengusaha, bagi pedagang lebih simpel, lebih aman dan terhindar dari resiko penyebaran virus segala macam," jelasnya.
Dalam TP2DD ini, BI men-support konsep pengembangan dan program kerjasama. Selain itu juga dilakukan beberapa kerjasama dan sinergi dengan beberapa intansi lain. "Tapi tetap dipimpin Bupati sebagai kepala daerah," pungkas Hestu Wibowo.
Advertisement