Perbuatan Dosa yang Sulit Dikenali, Ini Penjelasan Kitab Al-Hikam
Asy-Syaikh Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atha'illah As-Sakandari, dalam Kitab Al-Hikam Pasal 21, berkata:
كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهوالواحد الذى ليسَ معهُ شيىءٍ
"Bagaimana mungkin akan dihijab oleh sesuatu, padahal Dia [Allah] yang Maha Tunggal yang tidak ada di samping-Nya sesuatu atau sekutu apapun."
Penjelasan (Syarah)
Firman Allah Subhanahu wata’ala :
فلا تجعلوا لله أندادا وأنتم تعلمون
“Maka janganlah kamu membuat sekutu untuk Allah padahal kamu mengetahui (bahwa Allah adalah Maha Esa) ” (QS. Al Baqarah, 22).
Abdullah Ibnu Abbas Radhiallahu’anhu dalam menafsirkan ayat tersebut mengatakan :
“Membuat sekutu untuk Allah adalah perbuatan syirik, suatu perbuatan dosa yang lebih sulit untuk dikenali dari pada semut kecil yang merayap di atas batu hitam, pada malam hari yang gelap gulita. Yaitu seperti ucapan anda : ‘Demi Allah dan Demi hidupmu wahai fulan, juga demi hidupku’, Atau seperti ucapan : ‘kalau bukan karena anjing ini, tentu kita didatangi pencuri-pencuri itu’, atau seperti ucapan : ‘kalau bukan karena angsa yang di rumah ini, tentu kita didatangi pencuri-pencuri tersebut’, atau seperti ucapan seseorang kepada kawan-kawannya : ‘ini terjadi karena kehendak Allah dan kehendakmu’, atau seperti ucapan seseorang : ‘kalaulah bukan karena Allah dan fulan’. Oleh karena itu, janganlah anda menyertakan “si fulan” dalam ucapan-ucapan di atas, karena bisa menjatuhkan anda kedalam kemusyrikan.” (HR. Ibnu Abi Hatim)
Diriwayatkan dari Sahabat Umar bin Khaththab Radhiallahu'Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“من حلف بغير الله فقد كفر أو أشرك” رواه الترمذي وحسنه وصححه الحاكم.
“Barangsiapa yang bersumpah dengan menyebut selain Allah, maka ia telah berbuat kekafiran atau kemusyrikan” (HR. Turmudzi, dan ia nyatakan sebagai hadits hasan, dan dinyatakan oleh Al Hakim shahih).
Dan Abdullah Ibnu Mas’ud Radhiallahu’anhu berkata :
“لأن أحلف بالله كاذبا أحب إلي من أن أحلف بغيره صادقا”
“Sungguh bersumpah bohong dengan menyebut nama Allah, lebih Aku sukai daripada bersumpah jujur tetapi dengan menyebut nama selain-Nya.”
Diriwayatkan dari Hudzaifah Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“لا تقولوا ما شاء الله وشاء فلان، ولكن قولوا ما شاء الله ثم شاء فلان” رواه أبو داود بسند صحيح.
“Janganlah kalian mengatakan : ‘atas kehendak Allah dan kehendak si fulan’, tapi katakanlah : ‘atas kehendak Allah kemudian atas kehendak si fulan’.” ( HR. Abu Daud dengan sanad yang baik ).
Diriwayatkan dari Ibrahim An-Nakha’i bahwa ia melarang ucapan : “Aku berlindung kepada Allah dan kepadamu”, tetapi ia memperbolehkan ucapan : “Aku berlindung kepada Allah, kemudian kepadamu”, serta ucapan : ‘kalau bukan karena Allah kemudian karena si fulan’, dan ia tidak memperbolehkan ucapan : ‘kalau bukan karena Allah dan karena fulan’.
Kesimpulan
Penjelasan tentang maksud “membuat sekutu untuk Allah”. adalah: menganggap selain Allah itu lebih kuasa, daripada Allah. Padahal hanya Allah saja yang Maha Kuasa.
Sumber: Asy-Syaikh Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atho'illah As-Sakandari, Kitab Al-Hikam, Pasal 21.