Perbandingan Kekuatan Persebaya dengan Arema FC
Derbi antara Persebaya Surabaya melawan Arema FC dalam laga semifinal Piala Gubernur Jawa Timur 2020 di Stadion Soepriadi, Kota Blitar, menjadi tontonan menarik dan paling ditunggu-tunggu karena gengsi besar kedua tim. Apalagi, duel ini akan menentukan langkah mereka. Kalah berarti terhenti, dan pemenang akan berlaga di final.
Melihat progres dalam pertandingan di babak penyisihan, kedua tim menempuh jalan berbeda. Persebaya yang tergabung dalam Grup A sudah sekali merasakan kekalahan atas Bhayangakara FC (0-1), sedangkan Arema FC yang lolos dengan status runner-up Grup B tanpa kekalahan, dua kali menang dan sekali seri.
Namun jika melihat jumlah gol kedua tim selama berlaga di babak penyisihan grup, Persebaya tampil lebih garang dalam urusan mencetak gol. Total tujuh gol disarangkan David da Silva dkk dari tiga pertandingan, lawan Persik Kediri (3-1) dan Madura United dengan (4-2), sedangkan melawan Bhayangkara FC mereka kalah 0-1.
Jika Persebaya memiliki kelebihan dalam urusan menggetarkan jala lawan, Arema FC lebih seimbang. Selain cukup garang di depan, Singo Edan juga kokoh di belakang. Secara keseluruhan Arema FC berhasil menorehkan enam gol dan dua kali kebobolan, lawan Persela (3-1), lawan Sabah (2-0) dan seri 1-1 melawan Persija Jakarta.
Yang membuat laga ini akan berjalan menarik adalah gaya permainan kedua tim yang berbeda. Jika Persebaya mengandalkan umpan-umpan pendek dengan aliran bola cepat,
Dengan dikomandoi Makan Konate sebagai pengatur serangan, serta M Hidayat, Hambali Tholib, M. Supriadi serta Irfan Jaya, permainan Persebaya lebih dinamis. Mereka bisa menyerang dengan kedua sayapnya yang cepat, atau dari di tengah melalui Konate dan Hambali.
Di sektor pertahanan, Persebaya Surabaya cukup tangguh meski diisi pemain-pemain muda seperti Abu Rizal Maulana, Nasir, Arif Satria dan Rizky Ridho. Namun, belum terlalu padunya mereka, terutama Nasir yang terhitung baru, bisa jadi akan menyisakan celah yang bisa dimanfaatkan lawan. Hal itu bisa dilihat selama babak penyisihan, dimana gawang Persebaya selalu kebobolan.
Berbeda dengan tim tamu, Arema FC memiliki gaya bermain yang lebih variatif. Mereka bisa bermain dengan bola-bola pendek dipadu dengan umpan-umpan panjang di belakang pemain bertahan lawan.
Diperkuat Jonathan Bauman sebagai gelandang serang, ditopang kedua sayapnya, Oh In-kyun dan Ridwan Tawainela, mereka akan memanfaatkan lebar lapangan. Keberadaan Kushedya Hari Yudo yang dipasang sebagai target man, Arema FC bisa menghadirkan ancaman bagi gawang Persebaya. Apalagi pemain ini memiliki kemampuan lengkap, baik dalam menyelesaikan bola bawah, juga tangguh dalam duel-duel bola atas.
Meski memiliki kekuatan seimbang di setiap lininya, Arema FC bukan tanpa celah. Hal itu terlihat ketika menghadapi Persija, dimana mereka kerap dibuat kerepotan oleh pemain-pemain yang memiliki kecepatan macam Rico Simanjuntak. Di Persebaya, ada Irfan Jaya dan Hambali yang bisa jadi akan membuat pertahanan Singo Edan kocar-kacir.
Dalam laga ini, kedua tim sama-sama tidak bisa diperkuat tiga pemain andalannya karena mengikuti pemusatan latihan bersama Tim Nasional (Timnas) Indonesia.
Skuad Bajul Ijo kehilangan bek tengahnya, Hansamu Yama Pranata, bek sayap Koko Ari Arayan dan gelandang bertahan Rachmat Irianto. Sementara Arema FC kehilangan jangkar andalannya Hendro Siswanto, kemudian Muhammad Rafli dan Bagas Adi Nugroho.
Advertisement