Perbandingan Bobot Grupset SRAM Force AXS vs Shimano Ultegra Di2
SRAM baru meluncurkan produk barunya. Bukan 100 persen baru tetapi lebih pada penyempurnaan grupset lamanya, SRAM Force eTap AXS.
Terbaru berganti nama menjadi SRAM FORCE AXS. Dan masih tetap 12 speed wireless. Tidak terlalu banyak perubahan. Yang pasti chainring berubah, front derailleur juga berubah. Lebih pada perubahan kosmetik saja.
Pesaing yang selevel adalah Shimano Ultegra 12 speed. Jadi kita akan bandingkan bobot komponen per komponen antara grupset bikinan Amerika Serikat ini dengan bikinan Jepang.
Shifter
Shifter SRAM Force eTap AXS lama itu besar dan SRAM membuatnya lebih slim untuk Force AXS baru ini. Sehingga lebih nyaman digenggam oleh berbagai ukuran tangan.
Bentuk dan ukurannya mirip dengan shifternya SRAM Rival AXS. Tuas rem terbuat dari karbon, bukan alloy seperti milik Rival AXS.
Untuk bobot, shifter Ultegra sedikit lebih ringan daripada Force AXS.
SRAM Force AXS: 468 gram sepasang
Ultrega: 385 gram sepasang.
Rear Derailleur (RD)
Tidak ada teknologi baru di RD SRAM Force AXS baru ini. Hanya ada sedikit penyempurnaan di tombol dan software sehingga dapat diatur lewat aplikasi.
Masih ada teknologi Orbit fluid damper untuk membantu memperbaiki kualitas perpindahan gigi. Dan mengurangi suara. Bentuk bodi RD masih tetap sama, hanya berbeda di pewarnaannya saja.
Yang berbeda dengan Ultegra adalah, RD bikinan Jepang ini hanya menggunakan satu baterai untuk menghidupi RD dan FD, jadi hemat bobot.
Bobot baterai untuk Ultegra adalah 53 gram. Dan hanya menggunakan satu baterai saja.
SRAM Force AXS: 328 gram (termasuk baterai)
Ultegra: 261 gram
Front Derailleur (FD)
Nah untuk ini, SRAM mendesain ulang. Tujuannya adalah membuat FD yang bisa meningkatkan kualitas perpindahan gigi meskipun pada saat cross chain.
Lagi-lagi SRAM Force AXS lebih berat daripada Ultegra. Tetapi Ultegra tidak termasuk baterai.
SRAM Force AXS : 182 gram (termasuk baterai)
Ultegra : 111 gram
Crankset
Berbeda dengan versi sebelumnya. SRAM Force AXS memiliki integrated chainring untuk dua pilihan chainring. Dan terpasang langsung ke crank arm.
Tujuannya untuk membuat crank yang lebih kaku dan tersedia dalam pilihan power meter atau tidak. SRAM Force AXS menyediakan pilihan 40/33, 48/35 atau 50/37.
Untuk bobot, crankset SRAM Force AXS dengan power meter lebih ringan 1 gram dibandingkan dengan Ultegra tanpa power meter.
SRAM Force AXS: 748 gram (dengan power meter)
Ultegra: 749 gram (52/36, 172.5 crank arm, dan tanpa power meter)
Sproket
Ukuran sprocket tidak berubah. Masih tetap 10-28, 10-30 dan 10-33 serta 10-36 untuk SRAM Force AXS. Atau ada piiihan 10-42 untuk yang menggunakan single chainring di depan. Semua perlu freehub XDR.
Untuk bobot, SRAM menang. Desain sprocket Ultegra menggunakan desain minicluster milik SRAM. Yakni empat gigi terkecil menyatu dalam satu bagian.
SRAM Force AXS: 273 gram (10-33)
Ultegra: 340 gram (11-34)
Kaliper Rem
SRAM membuat kaliper rem dua bagian. Tujuannya agar pergerakan piston lebih akurat dan membuat pengereman lebih halus. Dan ini masih tetap digunakan di SRAM Force AXS.
SRAM Force AXS: 286 gram (sepasang)
Ultegra: 240 gram (sepasang)
Rotor
SRAM Force AXS masih tetap menggunakan cakram rem Paceline. Sama seperti digunakan grupset SRAM lainnya. Tersedia dalam ukuran 140 mm dan 160 mm.
SRAM Force AXS: 320 gram (sepasang 160 mm)
Ultegra: 216 gram (sepasang 160 mm)
Rantai
SRAM Force AXS masih menggunakan rantai yang sama dengan grupset SRAM Force sebelumnya. Dengan desain flattop yang unik.
Berbeda dengan rantai SRAM Red yang menggunakan pin model hollow sehingga lebih ringan. Rantai Force AXS menggunakan pin yang solid.
SRAM Force ACS: 242 gram
Ultegra: 240 gram
Total bobot dua grupset
Total bobot SRAM Force AXS adalah 2,922 gram. Sedangkan Ultegra 12 speed adalah 2,577 gram tanpa bottom bracket dan pipa rem.
Bobot Force AXS ini berada di tengah antara SRAM Red AXS yang berbobot 2,500 gram dan Rival AXS yang berbobot 3,500 gram. Sedangkan Shimano 105 Di2 berbobot 2,950 gram.
SRAM Force AXS: 2,922g
Ultegra: 2,577g
Advertisement