Perbakin: Penggunaan Booster Biar Urusan Polisi
Agung Prabowo Sekretaris Jenderal Perbakin menyatakan bahwa Perbakin sebenarnya tak mengenal penggunaan switch customized dan booster dalam senapan. Penggunaan switch customized ini bahkan dilarang keras di Perbakin.
"Perbakin tidak mengenal penggunaan switch customized. Bahkan penggunaan alat ini sangat dilarang," ujar Agung kepada media Rabu 17 Oktober 2018.
Kata Agung, dengan memodifikasi switch customized, peluru dalam magazine bisa ditembakan sekaligus tak hanya satu saja peluru saja saat ditarik pelatuknya. Fungsinya menjadi seperti senjata otomatis.
Switch customized berfungsi bisa memuntahkan peluru sekaligus, sedangkan booster berfungsi menambah jarak tembak peluru. Dalam kasus peluru nyasar kemarin, senjata yang digunakan adalah jenis Glock 17 yang mempunyai daya jangkau efektif sekitar 350meter saja. Namun dalam kasus ini, karena Glock 17 sudah dimodifikasi dengan booster, daya jangkaunya menjadi bertambah.
"Penggunaan switch customized dan booster ini, kami serahkan kepada polisi untuk diinvestigasi. Darimana dapatnya bagaimana bisa masuk ke sini dan sebagainya. Perbakin melarang keras penggunaan alat ini," ujar Agung.
Sebelumnya, polisi mengungkap, senjata api Glock 17 yang digunakan oleh tersangka IAW, penembak peluru nyasar ke Gedung DPR telah dimodifikasi. Modifikasi dilakukan pada bagian belakang senpi yang dipakai IAW.
Modifikasi inilah yang menyebabkan peluru nyasar ketika pelatuk ditarik. Senjata tersebut ditambah dengan alat switch customized Alat ini menyebabkan peluru terlontar otomatis dengan jumlah empat atau lima buah.
"Mengapa bisa terjadi peluru nyasar? Ini adalah senjata yang belum dimodif namun ada modif yang diletakkan di belakang, sehingga senjata ini bila dimasukkan peluru 16 dan kalau dipencet pelatuknya maka peluru yang di dalam seluruhnya pasti bisa keluar," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta di Polda Metro Jaya, Selasa 16 Oktober kemarin.
Advertisement