Perbaiki Kualitas Air Danau Toba, Agar jadi Destinasi Wisata Dunia
Parapat: Menteri Pariwisata Arief Yahya tak mau setengah-setengah dalam menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata kelas dunia. Oleh karena itu, Kementerian Koordinator Kemaritiman pada 10 Mei lalu menggelar rapat untuk membahas kualitas air di Danau Toba.
Dari rapat tersebut menghasilkan banyak masukan dari berbagai pihak, guna menjaga kualitas air di danau yang menjadi satu dari Sepuluh Bali Baru versi Kementerian Pariwisata tersebut.
“Tujuan rapat ini adalah membahas laporan awal tentang kualitas air Danau Toba,” ujar Kepala BOPDT Arie Prasetyo.
Arie menjelaskan, sejumlah usulan muncul dalam rapat itu. Misalnya, Dinas Lingkungan Sumut mengusulkan kajian tentang imbas pemukiman di sekitar Danau Toba yang membuang limbah domestik. “Ada usulan untuk membuat buffer area di sekitar danau dan green belt,” sebut Arie.
Usulan lain datang dari BPPT. Yakni kajian tentang pemetaan land use di sekitar Danau Toba. Tujuannya untuk mengetahui sebaran daerah tangapan air.
Menurutnya, pada Mei hingga September 2017 ini akan ada kajian tentang kualitas air Danau Toba. BOPDT mengusulkan pengambilan sampel termasuk untuk data batimetri atau pengukuran kedalaman bisa difokuskan dititik-titik yg sangat tercemar.
Pemerintah juga melibatkan lembaga kondang asal Belanda, Deltares untuk meneliti kualitas air Danau Toba. “Rencana penyusunan kajian kualitas air di Danau Toba akan disusun oleh Deltares,” sebut Arie. (trs)