Perayaan Imlek di Klenteng Cokro Surabaya saat Pandemi Covid-19
Klenteng Hong San Koo Tee, atau yang biasa disebut Klenteng Cokro, di Jalan Cokroaminoto, Surabaya menggelar perayaan Imlek dengan sejumlah pembatasan. Hal itu lantaran Pandemi Covid-19 yang masih belum usai.
Ketika memasuki area depan, pengunjung di Klenteng Hong San Koo Tee terlihat tak begitu ramai. Hanya ada belasan umat Konghucu yang berdoa di altar yang disediakan.
Salah satu Umat Konghucu di Klenteng Hong San Koo Tee, Erlinda, 45 tahun, terlihat datang ditemani sang suami. Dengan khidmat, Erlina bersembahyang di setiap altar di dalam klenteng itu.
Setelah menancapkan hio di guci yang tersedia, Erlinda tampak melemparkan senyum kepada umat lainya. Ia juga terlihat menyapa dan memberikan angpao kepada para pengurus klenteng.
Memasuki tahun Macan ini, Erlinda berharap agar Pandemi Covid-19 di Indonesia segera berakhir. Sebab, menurut dia, selama Corona menjangkit dua tahun terakhir, perayaan Imlek terasa berbeda.
“Suasananya sepertinya semakin membaik ya. Tapi ya (Imlek) tidak seramai seperti sebelum Pandemi Covid-19 itu. Mudah-mudahan di tahun ini Covid-19 bisa cepat berlalu dan aman semua,” kata Erlinda, Selasa, 1 Januari 2022.
Sementara itu, pengurus Klenteng Hong San Koo Tee, Dina, 30 tahun, tampak tengah berjaga di meja terima tamu. Ia melihat setiap pengunjung agar tempat berdoa tidak terlalu berkerumun. “Tadi di dalam agak ramai, kami sediakan kursi di luar, kami imbau untuk duduk dulu, kalau sudah renggang kami persilahkan masuk, gantian,” kata Dina.
Dina melanjutkan, karena Imlek berlangsung di tengah Pandemi Covid-19, klentengnya tidak mengadakan sembahyang bersama. Bahkan, jam buka Klenteng Cokro juga dibatasi, yakni mulai pukul 06.00 WIB sampai 21.00 WIB.
“Kami tidak ada sembahyang bersama, jam buka malam Imlek-nya hanya sampai jam sembilan malam. Biasanya kalau tidak ada pandemi sampai pagi,” jelasnya.
Dina mengungkapkan, selain pembatasan jumlah umat yang beribadah, Klenteng Cokro juga meniadakan budaya Imlek lainya. Yakni mulai dari bagi-bagi angpao, hingga penampilan barongsai.
“Biasanya kalau malam Imlek kami ada bagi angpao, ada barongsai juga. Biasanya, di halaman sini (Klenteng). Sekarang kami gak bisa adakan, soalnya takut kerumunan,” ucapnya.
Dengan demikian, Dina pun berharap agar pandemi Covid-19 bisa segera berhenti pada 2022. Ia pun berdoa supaya pada Tahun Macan Air ini, semua dapat berjalan lebih baik lagi.
“Harapannya di tahun Macan Air ini lebih baik dari tahun sebelumnya, juga pandemi ini cepat usai. Dan untuk yang mau ibadah, tetap jaga protokol kesehatan,” tutupnya.
Advertisement