Perawatan Rumput Stadion GBK Usai Konser NCT Dream
Kondisi rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) menjadi bahan pembicaraan di media sosial selepas digunakan untuk konser NCT Dream, bertajuk DREAM THE SHOW 3 DREAMSCAPE, Sabtu, 18 Maret 2024. Sebanyak 36.000 penggemar grup musik asal Korea Selatan itu memadati acara musik tersebut.
Untuk menjaga kondisi rumput, pihak promotor sudah menutup area rumput sesuai prosedur. Grasscover atau penutup rumput langsung dibuka setelah selesainya konser. Kondisi rumput lapangan mayoritas hanya tertinggal tapak penutup.
"Secara umum kondisi rumput tetap baik," tegas Direktur Umum Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK), Hadi Sulistia.
PPKGBK akan terus memantau kondisi rumput SUGBK hingga bisa didapatkan hasil yang sempurna, dan diawasi oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Tentu, kondisi ini mendapat perhatian para pecinta sepak bola Indonesia. Maklum, sebentar lagi Timnas Indonesia akan tampil di stadion itu untuk menjamu Irak pada 6 Juni, dan Filipina, 11 Juni 2024, Grup F babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, yang menyebut pihak promotor NCT telah menyiapkan ahli untuk memastikan kualitas rumput tetap terjaga usai dipakai konser.
“Jadi terkait dengan SUGBK dari seminggu sebelum penyelenggaraan konser NCT dari pihak penyelenggara atau EO sudah koordinasi dengan kami dan mereka memastikan untuk after use-nya mereka akan ada pendampingan bersama GBK,” ungkapnya.
"Mereka juga akan membawa ahli-ahli untuk perawatan rumput dan memastikan rumputnya bisa dipakai di kualifikasi Piala Dunia. Mereka memastikan langsung beres dan Juni sudah bisa dipakai buat pertandingan kualifikasi Piala Dunia,” tambahnya.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga merespons kondisi ini melalui video yang diunggah di akun Instagram pribadinya. “Semoga nanti tgl 6 Juni kita bisa menikmati permainan terbaik dgn kondisi rumput yang baik,” keterangan video di akun Instagram @arya.m.sinulingga.
Menurutnya, PSSI sangat fokus dengan kondisi rumput GBK agar bisa dipakai dengan baik oleh Timnas Indonesia.
"Pertama kita perlu tahu, GBK itu bukan dimiliki PSSI. Kita itu penyewa. Kita juga sudah menghubungi (pengelola GBK), dan kita tanya bagaimana kondisi rumput GBK. Dijawab mereka, nanti rumputnya setelah lima hari akan bangun lagi, kan (sebelumnya) tertekan karena penutupnya. Setelah itu akan dikasih pupuk rumputnya. Enam hari kemudian, rumputnya akan bagus lagi. Jadi mereka menjamin rumputnya akan baik,” Arya memaparkan.