Perangi Narkoba, Gus Ipul Ingin Bergerak Bersama Rakyat
Madiun: Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) mengakui, jika kasus peredaran narkoba di Jawa Timur, menduduki peringkat kedua terbesar di Indonesia. Hal ini perlu mendapat perhatian semua pihak, bukan hanya pemerintah tetapi juga seluruh elemen masyarakat.
Demikian ajakan Gus Ipul, usai menghadiri acara pembinaan dan pelantikan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kota Madiun di gedung diklat LKP2TKA-TPA Kota Madiun Jatim, Kamis (9/3).
Gus Ipul, mengatakan penggunaan narkoba dapat melanda siapapun, tidak melihat latar belakang agama, suku maupun usia. Sesuai data Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jatim, pengguna narkoba di Jatim mencapai lebih 900 orang, bahkan juga menyasar ke anak-anak.
“Khusus masalah narkoba memang kita tahu, polisi, BNN juga sudah bertindak, kita ucapkan terimakasih. Tetapi lihat percepatan peredarannya, Jawa Timur sekarang sudah meningkat 900 orang lebih, saya khawatir itu seperti fenomena gunung es, kalau ditelusuri lebih banyak lagi. Maka kita perlu membangun gerakan, membangun kesadaran dan bergerak bersama rakyat,” ungkapnya.
Menindaklanjuti hal itu, Gus Ipul mengajak seluruh masyarakat terutama di Jawa Timur menjauhi narkoba. Upaya sosialisasi terkait bahaya narkoba akan terus diintensifkan untuk mencegah peredaran narkoba agar tidak meluas. Apalagi, baru-baru ini telah banyak peredaran permen dot yang terindikasi mengandung narkoba di tanah air.
Karena itu, Gus Ipul meminta masyarakat lebih mencermati berbagai bentuk jenis makanan. Di sisi lain, Ia menghimbau seluruh pemerintah daerah kabupaten/kota, membimbing pedagang-pedagang, terutama di kantin sekolah, agar membuat produk yang sehat dan higenis.
“Kita kadang-kadang kurang peduli dan abai terhadap makanan yang kita beli. Yang seperti ini kita perlu waspadai bersama-sama,” tandasnya. (frd)