Perangi Corona, Singapura Tolak Transit dan Pengunjung Sementara
Singapura mencatat 80 persen infeksi covid-19 adalah kasus impor yang dibawa oleh warga Singapura setelah bepergian ke 22 negara tujuan. Kementerian kesehatan setempat pun melarang pengunjung jangka pendek masuk atau transit di Singapura, untuk menekan jumlah penularan corona.
Kebijakan ini menambah ketatnya larangan bepergian yang sebelumnya hanya diterapkan pada sejumlah negara tertentu. Pengunjung sementara dari negara tertentu itu sebelumnya juga boleh masuk, asal melakukan isolasi mandiri selama 14 hari setelah tiba di Singapura. Sementara, aturan yang terbaru mulai diberlakukan pada Minggu, 22 Maret 2020, pukul 11.59 waktu setempat.
Pengecualian diberlakukan pada pekerja dibidang layanan penting, seperti kesehatan dan transportasi.
“Untuk menurunkan peningkatan penyebaran wabah corona, kami memutuskan untuk mengetatkan perbatasan secara drastis,” kata Menteri Pertahanan Singapura Lawrence Wong, Minggu 22 Maret 2020.
Informasi terakhir Singapura telah mengidentifikasi 432 kasus, dengan 80 persen di antaranya adalah kasus impor.Sebagian besar yang positif adalah penduduk Singapura dan pemegang visa kunjungan jangka panjang, yang kembali ke Singapura.
Singapura mencatat, pengunjung sementara yang masuk pada Sabtu masih mencapai 533 orang. Sedangkan, pemerintah sudah menerapkan isolasi mandiri 14 hari bagi pengunjung sementara, dialihbahasakan dari Channelnews Asia.
Sementara, bagi pemegang izin bekera di Singapura, Wong berpesan agar mereka mencari izin dari Kementerian Pekerjaan sebelum masuk ke Singapura. “Sederhananya, tak ada satu pun yang bisa masuk kecuali dipandang sangat penting bagi Singapura,” katanya.
Advertisement