Perang Tagar #2019 di Surabaya, Mau Tetap atau Ganti?
Puluhan pemuda yang mengatasnamakan dirinya Barisan Muda Surabaya (Bamus) membentangkan spanduk bertuliskan #2019TetapJokowi sebagai wujud dukungan untuk Jokowi pada Pemilihan Presiden 2019 mendatang.
"Ini sebagai bentuk penegasan bahwa kami masih menginginkan Jokowi sebagai Presiden di periode 2019-2024," ujar koordinator aksi, Nurcholis, di seberang Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Minggu, 29 April 2018.
Mereka juga membagikan selebaran kepada pengguna jalan melintas yang isinya menegaskan dukungan dan alasan mengapa memilih Jokowi sebagai Presiden selama lima tahun mendatang.
Pada kesempatan itu, mereka menyampaikan tujuh alasan mendukung Jokowi dua periode, yaitu Jokowi berprestasi, Jokowi tegas, Jokowi produk reformasi, Jokowi membuat rakyat peduli dan berpartisipasi, Jokowi anti diskriminasi, Jokowi tidak korupsi dan Jokowi realistis tentang ekonomi.
Menurut dia, program-program Jokowi selama memimpin Tanah Air sangat pro bagi rakyat kecil dan tidak mampu, antara lain program BPJS Kesehatan serta pemberantasan korupsi yang tanpa pandang bulu.
Ketika disinggung tentang nama calon wakil presiden yang tepat untuk mendampingi Jokowi, pihaknya mengaku tak memiliki kriteria khusus dan memilih menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi sebagai calon presiden.
"Siapa pun calon wapres, semua terserah Pak Jokowi karena yang tahu siapa yang layak dan kredibel mendampinginya memimpin negara kelak," katanya.
Sementara itu, disaat yang bersamaan, di kawasan Taman Bungkul Surabaya, sembari berkegiatan car free day sejumlah warga nampak mengenakan kaus dan topi bermotif tagar #2019GantiPresiden. Tak hanya itu, mereka juga membentangkan spanduk dengan tulisan yang sama.
Massa yang mengatasnamakan dirinya sebagai Relawan Peduli Indonesia (RPI) itu, ujar Juru Bicaranya, Tjetjep M Yasien, adalah masyarakat yang berekspresi dan menginkan pergantian presiden di Pilpres 2019 mendatang.
“Ini ekspresi dari masyarakat untuk menyampaikan dan menghendaki tahun 2019 ada pergantian Presiden,” katanya.
Menurut Tjetjep, selain warga Kota Surabaya, juga hadir dari perwakilan dari seluruh Jawa Timur. Seperti, Kediri, Nganjuk, Ponorogo, Pacitan dan daerah lainnya. Mereka terlihat menandatangani banner sepanjang 25 meter. (frd)