Perang Rusia Vs Ukraina, Jerman Bekukan Proyek Gas dan Batu Bara
Pertempuran jalanan pecah di pusat Kharkiv, ketika pasukan Rusia memasuki kota terbesar kedua Ukraina, Minggu, 27 Februari 2022. Mereka meledakkan pipa gas alam. Belum diketahui seberapa penting pipa itu, dan apakah akan mengganggu pasokan gas ke luar kota atau negara.
Kharkiv, dengan populasi sekitar 1,4 juta orang, letaknya kurang dari 20 mil (32 kilometer) selatan perbatasan Rusia. Pasukan Ukraina telah berhasil mencegah pasukan Rusia memasuki kota selama tiga hari terakhir, tetapi kondisinya berubah dengan pertempuran yang terjadi di jantung kota.
Menurut badan pengungsi PBB, hampir 116.000 orang terpaksa mengungsi ke negara-negara tetangga. Menteri Kesehatan Ukraina, Viktor Lyashko, mengatakan 198 warga sipil, termasuk tiga anak-anak, tewas dalam konflik itu dan 1.115 terluka.
Di sisi lain, Jerman siapkan sejumlah sanksi untuk Rusia. Kanselir Jerman Olaf Scholz membekukan proyek pipa gas bawah laut, Nord Stream 2 sekitar Rp158 triliun sebagai tanggapan atas agresi militer Rusia ke Ukraina.
Sikap Berlin terhadap Kremlin dinilai menjadi bumerang. Sebab, Jerman memiliki ketergantungan gas alam sebanyak 55 persen, kemudian 35 persen minyak bumi, dan 50 persen batu bara dari Rusia, menurut laporan Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck, dilansir Euractiv.
Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck memastikan pasokan energi negaranya akan terjamin meskipun tanpa pengiriman gas, minyak, hingga batu bara dari Rusia.
"Kami akan membeli lebih banyak gas, dan juga batu bara dari negara lain," kata Habeck dalam siaran ZDF.
Anggota Partai Hijau Jerman/ Bündnis 90/Die Grünen itu mengakui bahwa selama ini Jerman terlalu bergantung terhadap komoditas energi dari Negara Beruang Merah, dan akan mencoba untuk memakai cadangan strategisnya.
"Keputusan sanksi ini akan memberi dampak kenaikan bagi komoditas migas dalam jangka pendek, terutama setelah serangan Rusia di Ukraina," sambung dia.
Meski demikian, Habeck mengharapkan harganya dapat stabil kembali saat situasi telah terkendali.
Habeck menegaskan cadangan energi Jerman untuk musim dingin mendatang tetap aman, kendati pasokan dari Rusia berhenti dan membuat harganya di tingkat global melambung tinggi.
“Kami dapat mengatakan bahwa kami akan melewati musim dingin ini dengan aman. Pasokan gas tetap aman bahkan saat harga terus meroket atau Rusia mengurangi atau benar-benar menghentikan pasokan gas,” tegasnya.
Menurutnya, Jerman tetap akan tegas terhadap sanksi pipa Nord Stream yang dihentikan pada awal pekan lalu. Dia belum memikirkan ada peluang bagi pemerintah untuk membuka kembali jalur tersebut baik dalam jangka pendek hingga menengah.
Advertisement