Perang Rusia versus Ukraina, Ada Playboy dalam Cerita Humor
Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan perang pada Rabu 23 Februari 2022 malam, mengakhiri kebuntuan diplomatik selama berminggu-minggu.
Aksi tersebut turut menjerumuskan Eropa Timur ke dalam mimpi buruk kekerasan dan pertumpahan darah yang tidak terlihat sejak hari-hari tergelap Perang Dunia II. Pemimpin Rusia itu, dilansir New York Post, mengklaim Rusia sedang melakukan operasi militer khusus untuk demiliterisasi dan denazifikasi negara dengan kedok yang dipertahankan Rusia
Respon dunia, di media sosial, untuk cuitan yang menuliskan Ukraine mencapai 2.260.000 cuitan, kemudian tagar #Kyiv mencapai 365.000 ujaran. Sedangkan ada sebanyak lebih dari 76.100 ribu cuitan terkait World War 3, menyusul WWIII dengan 2.533 cuitan.
Di Indonesia, banyak orang bertanya-tanya, khususnya emak-emak dan sebagian bapak, agak kesulitan memahami mengapa terjadi perang Rusia versus Ukraina. Amrin Pembolos, tokoh lelucon kita, memberi cerita sederhana:
Cerita dimulai sekitar tahun 1990. Lebih dari 30 tahun yang lalu, Ukraina menceraikan mantan suaminya Rusia, dan beberapa anak menjadi miliknya.
Mantan suaminya saat itu sangat pengertian kepadanya dan meninggalkan banyak harta keluarga untuk sang istri. Bukan hanya itu, mantan suaminya juga melunasi lebih dari 200 miliar utang untuknya. (Tentu bukan dengan mata uang rupiah, ya!).
Singkirkan Mantan Suami
Nah, setelah menyingkirkan mantan suaminya, Ukraina mulai digoda oleh Playboy (Amerika) dan kelompoknya (NATO) sampai dia benar-benar jatuh ke dalam pelukan mereka. Itu masih oke, tapi konyolnya dia benar-benar manut (jadi pak turut) kepada si Playboy seperti kena pelet. Sang istri ini malah mau saja dipakai oleh si Playboy untuk menyerang mantan suaminya.
Mantan suaminya si Rusia sangat marah dan minta Ukraina untuk mengembalikan seorang anak namanya Krimea.
Selanjutnya Ukraina mulai menyimpan dendam dan mimpi. Dia ingin menikah dengan keluarga NATO dan berniat memeras mantan suaminya.
Si Playboy Amerika sebenarnya tidak mau menikahinya. Dia hanya ingin menggunakan sang istri untuk menggertak si mantan suami.
Karena tidak diperhatikan ibunya yang mabuk kepayang dengan si Playboy, ada dua anaknya -- bernama Donetsk dan Luhansk -- yang bersedih dan menangis. Mereka terpaksa mencari ayah kandung mereka untuk mencari perhatian.
Untuk membohongi Ukraina, kelompok Playboy (Amerika dan NATO) itu kadang-kadang mengirim beberapa hadiah-hadiah berupa barang kadaluarsa (amunisi).
Ukraina dengan bodohnya mengira dia memiliki seseorang untuk mendukungnya, dan berani lebih lancang terhadap mantan suaminya.
Akhirnya mantan suaminya tidak tahan lagi, dan melihat anak-anaknya yang malang, dan bergegas meminta kedua anak itu untuk diasuhnya. Sang istri tidak mau. Akibatnya mantan suami dan istri mulai berkelahi. Mantan suami mulai menghajar mantan istrinya.
Ukraina kecewa, ternyata sang playboy dan kelompoknya samasekali tidak membantu. Mereka hanya bersorak-sorai dan berteriak-teriak dari jauh.
"Cerita drama keluarga ini membuat banyak orang langsung mengerti". Begitulah penjelasan Amrin Pembolos.
Advertisement