Perang Rusia dan Finlandia, Kisah Lucu Perang Dunia II
Rusia menghentak perhatian dunia, ketika Vladimir Putin mengumumkan dimulainya serangan ke Ukraina. Sontak dalam hari-hari akhir Februari 2022, invasi Rusia ke Ukraina terjadi dan dunia penuh ketegangan karenanya.
Soal Rusia, ternyata mempunyai 'kegemaran' berperang. Betapa di masa lalu, Rusia pernah berperang dengan Finlandia. Adakah di masa lalu Filandia bagian dari Rusia? Telah ada catatan sejarah terkait hal itu.
Kita tak harus ikut-ikutan tegang memperhatikan perkembangan terakhir sisa-sisa Perang Dingin (Uni Soviet Rusia versus Amerika Serikat) yang pengaruhnya hingga kini belum terhapus itu. Lelucon-lelucon seputar perang mengingatkan kita akan kehendak menguasai dunia itu.
Perang Rusia dan Finlandia
Sekelompok besar tentara Rusia di daerah perbatasan pada tahun 1939 bergerak menyusuri jalan ketika mereka mendengar suara dari belakang sebuah bukit kecil: "Satu tentara Finlandia lebih baik dari sepuluh orang Rusia".
Komandan Rusia dengan cepat memerintahkan 10 orang terbaiknya di atas bukit tempat Pertempuran terjadi dan berlanjut selama beberapa menit, kemudian sunyi.
Suara itu sekali lagi berseru, "Satu Orang Finlandia lebih baik daripada seratus orang Rusia."
Marah, komandan Rusia mengirimkan 100 pasukan terbaik berikutnya di atas bukit dan langsung pertempuran besar senjata dimulai. Setelah 10 menit pertempuran, sekali lagi sunyi.
Kemudian suara Finlandia yang tenang memanggil lagi: "Satu Orang Finlandia lebih baik daripada seribu orang Rusia!"
Komandan Rusia yang marah mengumpulkan 1000 tentara dan mengirim mereka ke sisi lain bukit. Tembakan senapan, senapan mesin, granat, roket, dan tembakan meriam keluar saat pertempuran mengerikan terjadi ...
Lalu sunyi.
Akhirnya seorang tentara Rusia yang terluka parah merangkak kembali ke atas bukit dan dengan kata-katanya saat sekarat memberi tahu komandannya, "Jangan kirim orang lagi... itu jebakan. Mereka ternyata 2 orang."
Kisah Perang Dunia II
Seorang pensiunan tentara menuturkan sebuah cerita yang menarik kepada rekannya.
Pada musim panas tahun 1944 saat Inggris mengalami serangan udara, sebuah apartemen sewaan yang ditinggali oleh neneknya terkena sasaran bom. Asap berangsur-angsur mengepul habis, namun ia tak menemukan tanda-tanda neneknya.
Korps ambulans tiba-tiba mendengar suara tawa yang keluar dari arah gundukan reruntuhan. Sejenak kemudian, di sisa-sisa runtuhan bata dan genting di sebuah toilet tim penolong menggali dan di situ ada seorang nenek tua yang tak mengalami luka sedikit pun dan sedang tertawa terbahak-bahak.
Saat ditanya ada kejadian apa yang begitu menarik, sang Nenek menjawab:
"Begitu saya kentut pertama kali di atas kloset, rumah ini tiba-tiba runtuh. Aneh sekali, hihihi..."
Catatan Redaksi:
Finlandia dan Rusia dalam Sejarah
Selama berabad-abad, Rusia dan Finlandia berkali-kali terlibat dalam pertempuran sengit. Meski demikian, Finlandia kini dianggap sebagai salah satu tetangga terbaik Rusia.
Sebelum Finlandia “dicaplok” Rusia pada 1809, negara itu telah menjadi bagian dari Swedia selama lebih dari enam abad. Ketika para kesatria Eropa berjuang demi merebut Tanah yang Dijanjikan di Timur Tengah, prajurit-prajurit Swedia malah dikerahkan ke utara untuk menaklukkan wilayah lain. Tiga perang besar yang dikobarkan Imperium Swedia pada abad ke-12 dan ke-13 berhasil menaklukkan tanah orang-orang Finlandia.
Di sini, Swedia bertemu musuh besar lainnya, yaitu Republik Novgorod. Negara yang wilayahnya terbentang dari Laut Baltik hingga Pegunungan Ural ini memiliki kepentingan terhadap wilayah tersebut. Demi mempertahankan wilayahnya, Swedia harus menghadapi Novgorod. Alhasil, keduanya terlibat dalam sejumlah pertempuran. Namun, Stockholm berhasil mempertahankan wilayah Finlandia. Ternyata, Rusia belum ditakdirkan mencaplok Finlandia kala itu.
Selama Perang Utara Raya (1700 – 1721), sebagian besar wilayah Finlandia diduduki Pasukan Rusia. Akibat konflik, Swedia kehilangan statusnya sebagai negara adidaya. Negara itu bahkan harus merelakan bagian wilayahnya yang luas di Baltik Timur. Namun, Swedia masih bisa mempertahankan Finlandia, kecuali sebagian Karelia (salah satu subjek federal Rusia yang berbatasan dengan Finlandia).
Perang Finlandia (1808 – 1809), yang dikenal di Swedia sebagai “bencana nasional terbesar dalam sejarah panjang negara Swedia”, membuat Swedia kehilangan Finlandia. Negara itu pada dasarnya kehilangan sepertiga bagian wilayahnya dan seperempat dari seluruh populasinya. Sejak itu, Finlandia masuk dalam wilayah kekuasaan Rusia.
Kaisar Rusia Aleksandr I tiba-tiba memiliki wilayah besar yang tak dikenal dengan populasi pendatang asing di bawah pemerintahannya. Sang kaisar tak lupa betapa orang-orang Finlandia sangat efektif dan berapi-api ketika memimpin perang gerilya selama konflik dengan Swedia dan memutuskan untuk mengintegrasikan Finlandia ke Rusia dengan hati-hati. Pada musim semi hingga musim panas 1809, Keharyapatihan Otonom Finlandia diproklamasikan di Diet Porvoo, sebuah majelis legislatif yang dibentuk untuk mendirikan keharyapatihan tersebut. Sebelumnya, Finlandia tak pernah menikmati status semacam ini di bawah pemerintahan Swedia. Rusia tak menyita tanah orang-orang Finlandia, sementara mereka boleh mempertahankan agama dan hak-haknya. Instrumen Pemerintah Swedia sejak 1772 (konstitusi) kemudian disahkan sebagai Konstitusi Finlandia.
Pada 1811, Aleksandr I memberi Finlandia wilayah Kegubernuran Vyborg yang terletak di Tanah Genting Karelia. Inilah bom waktu yang kelak meledak dan memicu pertikaian antara Uni Soviet dan Finlandia lebih dari satu abad kemudian.
Setahun berikutnya, ibu kota Keharyapatihan Finlandia dipindahkan dari Åbo (Turku), kota Finlandia yang paling penting, ke Helsinki. Kota itu lebih dekat ke Sankt Peterburg sehingga jauh dari pengaruh Swedia.
Pada paruh kedua abad ke-19, Keharyapatihan Finlandia diberi hak istimewa yang penting, seperti mata uang (markka Finlandia) dan pasukannya sendiri. Namun, politik dalam negeri Rusia terhadap Finlandia segera berubah total. Proses rusifikasi (proses asimilasi budaya bagi komunitas non-Rusia) besar-besaran dimulai, kekuatan otoritas daerah dibatasai, dan, pada 1901, Tentara Finlandia dibubarkan serta diintegrasikan ke dalam Angkatan Bersenjata Kekaisaran Rusia.