Perancis Dukung Peningkatan Riset Kelautan di Indonesia
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko (LTH) bersama Menteri Kelautan Perancis Girardin menyaksikan penandatanganan Credit Facility Agreement of Procuremet of Multi-Purposes Research Vessels antara Kementerian Keuangan RI dengan Agence Française de Développement (AFD) di Gedung BJ Habibie, BRIN Jakarta, Rabu, 9 Juni 2021
“Perancis merupakan salah satu mitra strategis Indonesia khususnya dalam kerja sama riset dan inovasi. Ke depan, kami melihat banyak potensi kerja sama riset dan inovasi antara Indonesia dan Perancis. Untuk itu, kami akan membuka peluang ini kepada peneliti Indonesia, dan kami berkomitmen untuk selalu mendukung upaya peningkatan kerja sama ini lebih baik lagi,” ujar LTH
Penandatanganan Credit Facility Agreement (CFA) ini ditandatangani oleh Luky Alfirman selaku Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kemenkeu RI dan Emmanuel Baudran selaku Country Director Agence Francaise de Developpement (Indonesia Resident Mission).
Pinjaman Luar Negeri dari AFD kepada Indonesia senilai $107 juta ini diperuntukan untuk pembelian dan reparasi kapal penelitian serba guna yang dikelola Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di mana pemanfaatan dana pinjaman yang direncanakan selama lima tahun.
“Melalui LIPI dana ini akan dikelola untuk pembiayaan pengadaan Multi-Purposes Research Vessels atau Kapal Riset Multiguna dengan komponen 1 Retrofit Kapal Baruna Jaya VIII dan 1 pengadaan Kapal Riset Baru, serta pembangunan kapasitas SDM Kelautan Nasional,” jelas Kepala BRIN.
Menteri Kelautan Perancis Annick Girardin mengatakan dengan didirikannya BRIN akan menjadi sinyal yang kuat untuk mendukung pengembangan riset di Indonesia. Ia menyebutkan BRIN akan menjadi platform global penelitian dan berstandar internasional. Annick Girardin berharap kerja sama riset antara Indonesia dan Perancis dapat ditingkatkan dan lebih erat lagi, khususnya di bidang maritim.
“Kita akan menandatangani nota kesepahaman ini untuk membuktikan bahwa hubungan Perancis dan Indonesia di bidang ini sudah lama terjalin melalui AFD dan IRD yang didukung oleh Kedutaan Besar Perancis. Saya sangat mendukung usaha tersebut, yang sebenarnya juga menjadi salah satu fokus kami dalam bidang eksplorasi kelautan. Saya senang sekali menjadi Menteri asing pertama yang berkunjung ke BRIN sejak BRIN dibentuk,” katanya.
Annick Girardin mengungkapkan, saat ini Pemerintah Perancis telah melakukan rapat kabinet yang menghasilkan upaya strategi untuk eksplorasi komprehensif dasar laut. Ia menyebutkan Perancis memiliki kemampuan dan pengalaman yang cukup besar dalam bidang kemaritiman dan Indonesia merupakan negara maritim dan kepulauan yang besar. Hal ini mendorong Perancis menawarkan kerja sama dengan Indonesia, baik di bidang penelitian, riset, pendidikan dan teknologi bidang kemaritiman.
“Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, bahwa Pemerintah Perancis memiliki strategi khusus untuk eksplorasi komprehensif dasar laut, saya kira saat ini baru sekitar 20 persen dasar laut yang telah dieksplorasi dan dimanfaatkan secara optimal, dengan melibatkan riset dan pengembangan dengan pihak swasta, bukan hanya pemerintah saja,” jelasnya.
Berdasarkan hasil kajian Feasibility Studies (studi kelayakan) yang dilakukan pada 2018-2019 dan rekomendasi Konsorsium Riset Samudera Nasional, Indonesia butuh penguatan kapasitas armada kapal riset dalam mendukung riset kelautan nasional. Rekomendasi tersebut juga menyebutkan perlunya dilakukan pembiayaan dari skema pinjaman luar negeri.
Plh Kepala LIPI, Agus Haryono menjelaskan proyek pengadaan Kapal Riset Multiguna ini merupakan upaya menjawab kebutuhan infrastruktur untuk membangun riset kelautan nasional. “Saat ini enam armada penelitian yang ada di Indonesia secara umum membutuhkan perbaikan guna memenuhi standar internasional. Melalui program ini diharapkan penggunaan dan pengelolaan armada secara terbuka dan profesional serta dimanfaatkan bersama sehingga fasilitas riset yang ada menjadi enabler dalam menciptakan ekosistem riset kelautan nasional,“ ungkap Agus.
Disamping kerja sama Indonesia - Perancis dalam bidang riset dan inovasi kelautan, Indonesia dan Perancis telah mempunyai payung kerja sama bilateral RI - Perancis di bidang riset dan teknologi berdasarkan pada:
Pengaturan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Perancis dalam Bidang Kerja Sama Riset Ilmiah, Teknologi dan Inovasi", yang telah ditandatangani di Jakarta, 29 Maret 2017.
Oleh karena itu, kerja sama Indonesia - Perancis antara LIPI dan Institut De Recherche Pour Le Developpment (IRD) yang didukung oleh BRIN dan Kementerian Kelautan Perancis, diyakini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di kedua negara.
Advertisement