Peran Strategis Santri Enterperenur Mendorong Ekonomi Syariah
Festival Ekonomi Syariah (FESyar) pada hari terakhir, Kamis 9 September 2021, ditutup dengan dengan kegiatan webinar “Santripreneur” dengan narasumber anggota Komisi XI DPR-RI, M. Sarmuji, dan pengasuh pondok pesantren Lirboyo HM. Al-Mahrusiyah, Dr. KH. Reza Ahmad Zahid, Lc. MA. (Gus Reza).
Perbincangan membahas tentang peran strategis santri yang turut menjadi entreperenur dalam pengembangan ekonomi syariah, serta perekonomian Indonesia secara umum. Rangkaian acara Road to FESyar KPwBI Kediri ditutup dengan closing statement oleh Kepala KPwBI Kediri Sofwan Kurnia dan Mohammad Sarmuji Anggota DPR RI Komisi XI.
"Dengan kegiatan ini diharapan dapat meningkatkan kepedulian para peserta acara dan masyarakat untuk mendukung pengembangan ekonomi syariah dan industri halal dengan potensi besar di Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia," harap Sofwan Kurnia.
Pada acara penutupan Road to FESyar KPwBI Kediri, juga diumumkan pemenang lomba wirausaha muda syariah dan lomba tari daerah islami yang akan mewakili wilayah eks Keresidenan Kediri dan Madiun dalam lomba serupa pada FESyar Regional Jawa.
Seperti diketahui, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kediri telah sukses menggelar kegiatan Road to FESyar di wilayah Eks Keresidenan Kediri dan Madiun secara daring dengan total peserta lebih dari 2.500 orang selama tiga hari berturut-turut mulai tanggal 7 -9 September 2021.
Pelaksanaan acara Road to FESyar KPwBI Kediri merupakan rangkaian acara menuju Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa yang akan diselenggarakan pada 27 September-2 Oktober 2021 menuju perhelatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8 di bulan Oktober 2021.
Kepala KPwBI Kediri Sofwan Kurnia menjelaskan, rangkaian kegiatan Road to FESyar KPwBI Kediri diikuti oleh seluruh Kantor Perwakilan Dalam Negeri Bank Indonesia dari Sabang sampai Merauke, berbagai Lembaga dan Instansi Pemerintah terkait, Perbankan, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), akademisi, mahasiswa, Generasi Baru Indonesia (GenBI), kalangan pondok pesantren dan santri, pelaku UMKM, media, serta masyarakat umum.