Peran Aktif Akademisi Cegah Pernikahan Dini dan Pendampingan Ibu Hamil di Kabupaten Kediri
Ditemukannya kasus kematian pada ibu melahirkan, stunting dan pernikahan dini di Kabupaten Kediri menjadi perhatian Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Kediri untuk melakukan pendampingan.
Agar tidak terjadi contoh kasus di atas, hendaknya pendampingan terhadap warga dimulai sejak usia masa remaja dengan mengupayakan pencegahan pernikahan dini. Harapannya agar perempuan menikah di usia yang sudah siap secara reproduksi, sehingga dapat menjalani proses kehamilan dengan sehat, bayi lahir juga dalam kondisi sehat dan menurunkan risiko stunting.
Upaya pencegahan ini sudah dilakukan oleh Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Kediri Poltekkes Kemenkes Malang melalui Program Wilayah Binaan di Desa Keniten Kabupaten Kediri yang sudah memasuki tahun ke III. Pada tanggal 22 Agustus 2024 lalu di Desa Keniten telah dilaksanakan pembekalan kepada para kader ibu hamil dan remaja serta mahasiswa sehingga mengoptimalkan proses pendampingan ibu hamil sebagai upaya menurunkan AKI dan risiko stunting.
Program pendampingan dilaksanakan pada ibu hamil melalui kelas ibu hamil dilanjutkan dengan memberikan wadah untuk konsultasi melalui Whatsapp grup dalam rangka pemantauan kehamilan.
Pada sasaran remaja juga dilaksanakan kelas remaja, dilanjutkan dengan memberikan wadah untuk konsultasi tentang kesehatan reproduksi dan edukasi penundaan pernikahan dini melalui Whatsapp grup untuk mempermudah pendampingan pada remaja.
Retno Nurazizah selaku Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri mengucapkan terima kasih kepada Polkesma yang telah memberikan pengabdian masyarakat ke Desa Keniten. "Berharap Desa Keniten bisa menurunkan angka kematian Ibu dan bayi serta angka stuntingnya. Dan ini tadi kegiatan tahap ketiga dengan juga diserahkan literasi yang berguna dan akan kami kembangkan di Kabupaten Kediri," jelasnya, Rabu 28 Agustus 2024.
Retno juga berharap program ini bisa dimaksimalkan sehingga bisa menekan adanya pernikahan dini karena di wilayah Mojo cukup tinggi. Sementara itu hal juga senada diungkapkan Kepala Puskesmas Mojo Dokter Rindang Farihah Idana yang juga mengucapkan terima kasih selama tiga tahun ini kegiatan ini sangat bermanfaat untuk bisa menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
"Terutama di ruang lingkup kerja kami di Desa Keniten bisa zero kematian, karena adanya pendampingan dari mahasiswa kebidanan di Polkesma. Dan tahun ini ada tambahan pendampingan terhadap remaja dengan harapan untuk menurunkan pernikahan dini di wilayah ini," harapnya.