Perampokan Bos Kopi di Jombang, Rp350 Juta Bakal Ditukar Upal?
Kasus perampokan bos kopi rempah asal Desa Banar Lor Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Joko Suprianto 59 tahun dilimpahkan ke Polres Mojokerto. Kepada polisi Joko mengaku rencananya uang tersebut akan ditukarkan dengan proyek yang nilainya 1,5 kali lipat lebih besar.
Joko awalnya berangkat dari Kota Kediri bersama 2 temannya. Ia menemui kenalannya di RTH Mojoagung, Jombang pada Senin 22 Januari 2024 sekitar pukul 18.00 WIB. Kenalannya adalah Arifudin 41 tahun, warga Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Mojokerto.
Setelah itu, Joko dan Arif dijemput oleh seorang pria yang mengaku bernama Ali, asal Surabaya. Ali mengajak berangkat ke pondok pesantren di sekitar Desa Murukan Mojoagung menggunakan satu mobil. Sehingga Joko memarkir mobilnya di RTH Mojoagung. Dua teman Joko asal Kota diminta menunggu di minimarket Mojoagung.
Joko mengaku saat itu membawa uang tunai sebesar Rp 350 juta. Uang Rp 100 juta di sebuah tas kecil yang diakui miliknya. Sedangkan Rp 250 juta di tas ransel milik salah satu rekannya yang berangkat bersamanya dari Kota Kediri.
Joko berangkat ke pondok pesantren hanya bersama Arifudin dan Ali. Seingat Joko, ia dijemput Ali menggunakan mobil Honda Jazz warna putih atau silver.
Ketika sampai di Jalan Dusun Mulangagung sekitar pukul 18.30 WIB, mobil yang ditumpangi Joko dipotong kawanan perampok. Menurutnya, para pelaku berjumlah 6 orang mengendarai sebuah mobil minibus.
Salah seorang pelaku menariknya keluar dari mobil untuk merampas tas berisi uang Rp 250 juta. Pelaku lainnya juga merampas tas berisi uang Rp 100 juta yang dibawa Arifudin. Selain , para pelaku juga merampas ponsel, dompet, serta kunci mobil miliknya sembari menodongkan pistol ke tubuh Joko.
Disisi lain, Ali yang mengantarkan keduanya, diminta kawanan rampok itu untuk tetap berada di dalam mobilnya dan dibawa kabur oleh pelaku. Mereka pergi ke arah utara atau menuju ke Desa Kejagan, Kecamatan Trowulan, Mojokerto.
Polisi sedang mendalami kasus perampokan yang dialami bos kopi rempah asal Kota Kediri itu. Setelah meminta keterangan dari Joko dan Arif, polisi juga bakal memanggil dua teman Joko yang berangkat bersamanya.
"Kemarin sudah dihubungi sementara masih sakit temannya itu. Tapi kita panggil," terang Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Imam Mujali, Rabu 24 Januari 2024.
Imam menambahkan, rencananya uang tersebut akan ditukarkan Joko dengan proyek yang nilainya 1,5 kali lipat lebih besar. "Untuk proyek katanya. Kita masih dalami, ini motifnya untuk proyek atau ditukar uang palsu itu nanti kita dalami," ungkapnya.