Perajin Tempe Jakarta Mudik Idul Fitri, Pasokan Dijamin Aman
Pasokan tempe di Jakarta dan sekitarnya dikhawatirkan berkurang. Ratusan perajin tempe di kampung Samanan Jakarta Barat, bedol desa pulang kampung. Mereka akan berlebaran di Kabupaten Pemalang dan Pekalongan Jawa Tengah. Kepulangan mereka difasilitasi oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan pemasok kedelai bagi pedagang tahu dan tempe PT FKS Multi Agro.
Keberangkatan 250 perajin tahu tempe dan keluarganya dilepas oleh Kepala Bapanas Arief Prasetyo di Lapangan Gudang Primkopti, Semanan, Jakarta Barat pada Selasa 18 April 2023.
“Saya berharap program ini menjadi momentum penghargaan dan dapat disambut baik oleh para perajin tahu tempe,” kata Arief Prasetyo yang disambut tangan peserta mudik.
Upacara pelepasan ini juga dihadiri oleh Country Head PT FKS Group Yanuar Samron dan Co-Founder FoodCycle Indonesia Astrid Paramita. Menurut Arief, perajin tempe dan tahu bersama dengan Bapanas, kementerian dan lembaga terkait, importir dan petani kedelai serta non-governmental organization (NGO) memegang peranan penting dalam menjaga ketahanan pangan dan gizi nasional.
Country Head FKS Group Yanuar Samron menyatakan bahwa para perajin tahu tempe yang diberangkatkan tersebut merupakan konsumen setia kedelai Bola yang didistribusikan oleh PT FKS Multi Agro. “Acara ini adalah bentuk apresiasi kami kepada mereka. FKS Multi Agro merasa senang program mudik bersama ini," ujarnya.
Sementara National Soybean Sales Division Head PT FKS Multi Agro Tbk, Fransisca Selvia mengatakan, kegiatan ini untuk mengakomodir keinginan perajin tempe yang berniat kembali ke kampung halaman yang sempat tertunda selama dua tahun lantaran pandemi COVID-19. “Jadi, FKS Multi Agro membantu keinginan perajin untuk mudik ke Pekalongan dan Pemalang dan tahun ini merupakan tahun kedua program mudik bagi para pengrajin,” kata perempuan yang akrab disapa Sisca.
Program ini dikatakan sebagai apresiasi atas loyalitas para pelanggan yang setia menggunakan produk kedelai FKS dengan skala rata-rata konsumsi 25-50 kg per hari. Program mudik gratis ini mayoritas diikuti perajin tahu tempe yang berasal dari wilayah Citeureup dan Semanan Tangerang.
Terkait dengan stok ketersediaan tahu tempe jelang Idul Fitri tahun ini, Sisca mengungkapkan suplai kedua bahan makanan ini tak akan terganggu sebab stok kedelai dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama masa lebaran.
Namun berbeda dengan wiLayah dan provinsi lainnya di Indonesia, Sisca juga menyinggung menurunnya permintaan kedelai di Jakarta jelang lebaran. “Permintaan kedelai di Jakarta cenderung turun sekitar 20 persen karena banyak warga yang mudik. Tapi untuk wilayah lainnya, permintaan cukup stabil,” ujarnya.
Ditanya soal kekhawatiran masyarakat akan berkurangnya pasokan makanan rakyat tersebut mengingat para perajinnya pulang kampung, Sisca menjamin tidak akan terjadi. "Di Semanan sekitarnya terdapat sekitar 1.500 perajin tahu dan tempe, yang mudik hanya sebagian kecil," kata Sisca.
"Konsumennya juga banyak yang mudik, sehingga kekhawatiran itu tidak akan terjadi, ujarnya.
Perajin tempe, Komariah, yang baru pertama ikut mudik gratis ke Pekalongan merasa senang mendapatkan kesempatan mudik bersama. “Semoga setiap tahun ada mudik bareng seperti ini, sangat membantu kami,” katanya.