Perajin dan Penjual Makanan Lega, Besok Tempe Sudah Beredar Lagi
Aksi mogok produksi yang dilakukan perajin tempe dan tahu yang telah berlangsung tiga hari akibat harga kedelai mahal berakhir hari ini. Hal ini membuat lega para perajin tempe hingga penjual olahan makanan dari tempe di Surabaya.
Salah satu perajin tempe di Kota Pahlawan, Jarwo Susanto, mengaku lega karena besok sudah mulai kembali berjualan tempe buatannya.
"Besok sudah bisa jualan, sudah bisa produksi dan jualan lagi," kata Jarwo saat dihubungi, Rabu, 23 Februari 2022.
Saat ditanya hasil dari aksi mogok yang mereka lakukan, Jarwo mengakui bahwa aksi itu belum berhasil menurunkan harga kedelai. Namun, hal itu tak membuat mereka menghentikan produksi karena ada kebutuhan yang harus mereka penuhi.
"Harga kedelainya tetap sama, tapi besok saya tetap produksi dengan ukuran tempe yang sama dan harganya juga tetap sama," terangnya.
Ia berharap pemerintah cepat mengambil tindakan untuk menurunkan harga kedelai. "Cuma berharap sama pemerintahan, kebijakan untuk menurunkan harga kedelai," harap Jarwo.
Berakhirnya aksi mogok para perajin tempe dan tahu pun mendapat respons positif dari penjual olahan tempe. Salah satunya, Atik, yang sehari-sahri berjualan nasi pecel di sekitar wilayah Tenggilis. Ia juga merasa lega karena pada Kamis, 24 Februari 2022 bisa kembali menemukan tempe di pasar, tanpa harus bersusah payah mencarinya.
Sebelumnya, untuk lauk pecel yang ia jual, Atik terpaksa harus menyetok tempe selama tiga hari, terhitung sejak Minggu, 20 Februari 2022 lalu.
"Ini tempe saya irit-irit masaknya. Karena ada info mogok, jadi saya nyetok tempe buat tiga hari. Allhamdulilah besok bisa ketemu tempe lagi," kata Atik.
Tempe menjadi lauk yang wajib ada saat ia berjualan pecel. Tempe dan tahu pun ia olah menjadi tempe goreng, tahu goreng, tahu bali dan kering tempe.
"Hampir semua lauknya pakai tempe, jadi susah kalau gak ada. Yang paling dicari juga lauknya tempe sama tahu," imbuhnya.