Perahu Tambang Tenggelam di Surabaya Belum Dievakuasi
Perahu tambang yang tenggelam di sungai kawasan Jalan Raya Mastrip, Kecamatan Karangpilang, pada Sabtu, 25 Maret 2023, hingga berita ini dipublikasikan masih belum dievakuasi.
Berdasarkan pantauan Ngopibareng.id, perahu kayu bercat biru tersebut sudah dinaikan ke permukaan sungai. Namun, benda tersebut tampak tergeletak di samping kanan dari lokasinya tenggelam.
Terlihat ada empat lubang dengan panjang sekitar 30 cm dan lebar 5 cm menganga di lantai perahu. Selain itu, tidak tampak ada kecacatan dari perahu tambang tersebut.
Di sisi lain, tanda larangan melintas yang dipasang oleh pihak kepolisian pasca tenggelamnya perahu tersebut belum terlepas. Tapi tidak ada petugas yang berjaga di sekitar lokasi.
Kanit Reskrim Polsek Karangpilang, Iptu Gogot Purwanto sendiri tak menampik soal perahu tambang yang belum dievakuasi. Pihaknya sudah meminta hal itu ke Pemkot Surabaya.
"Saya minta agar pemilik perahu membantu proses meminggirkan itu nanti baru diperiksa (Surat evakuasi perahu) sudah sampai ke Dinas Pengairan, Perhubungan Darat," kata Gogot, Jumat, 7 April 2023.
Gogot menyebut, Polsek Karangpilang hingga saat ini masih melanjutkan proses hukum tragedi yang membuat seorang perempuan berinisial D, berusia 23 tahun, warga Kemlaten VIII tersebut meninggal dunia.
"Setelah (perahu tambang) dipinggirkan kami lakukan pemeriksaan," jelasnya.
Total ada sembilan saksi yang sudah dimintai keteranganya. Satu orang terakhir merupakan keluarga dari salah satu korban perahu tambang.
"Total sekarang sembilan, sebelumnya delapan. Belum ada penetapan (tersangka), belum saya gelar (perkara) juga," ujar Gogot.
Sebelumnya, perahu tambang tersebut mengalami kebocoran hingga menyebabkan tenggelam saat baru saja lepas dari tepi Jalan Raya Mastrip, Sabtu, 25 Maret 2023.
Atas kejadian itu, seorang perempuan dilaporkan terseret arus sungai dan menghilang. Korban baru ditemukan keesokan harinya berjarak sekitar 1 km dari titik hilangnya.