Perahu Tambang Membeludak, Dampak Jembatan Bandar Ngalim Kediri
Perbaikan Jembatan Bandar Ngalim, Kota Kediri, dikerjakan sejak Minggu 25 September 2022. Selama proses pengerjaan, akses ke jembatan ditutup. Lebar jembatan yang tadinya 7 meter akan menjadi 13 meter dan memiliki empat lajur.
Untuk mengurai kemacetan lalu lintas, jembatan lama juga telah difungsikan kembali. Namun jembatan lama tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dan pejalan kaki. Alternatif lainnya, jasa perahu tambang di Kelurahan Manisrenggo mengalami peningkatan jumlah penumpang.
Kelurahan Manisrenggo berada di sebelah 2,6 km sebelah selatan Jembatan Bandar Ngalim. Di titik tambangan terdapat dua jasa perahu penyeberangan, sejak Jembatan Bandar Ngalim ditutup.
Jasa perahu penyeberangan kebanyakan dipilih masyarakat yang hendak ke wilayah barat sungai. Penyeberangan perahu ini menghubungkan Kelurahan Manisrenggo, Kecamatan Kota, Kota Kediri dengan Desa Bulusan, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.
Biaya Rp 2.000 dan Waktunya Lebih Cepat
Menggunakan jasa perahu penyeberangan memang lebih cepat. Hanya memerlukan waktu 5 sampai 10 menit untuk sekali menyeberang. Titik perahu penyeberangan ini juga berada di tengah, sehingga banyak dipilih warga daripada harus memutar lewat Utara melalui Jembatan Brawijaya Kota Kediri, yang letaknya sekitar 6,9 km dari titik perahu penyeberangan atau sekitar 4,2 km dari jembatan Bandar Ngalim.
Jasa perahu penyeberangan ini mematok tarif cukup murah untuk sekali menyeberang yakni Rp 2.000 per sepeda motor.
Polisi Ingatkan Daya Tampung Perahu Tambang Demi Keselamatan Penumpang
Kenaikan jumlah pengguna jasa penyeberangan perahu tambang terjadi peningkatan saat penutupan Jembatan Bandar Ngalim hingga mencapai 100 persen. Jumlah penumpang yang membeludak ini pun viral di media sosial. Pihak kepolisian pun langsung tanggap demi keselamatan nyawa penumpang.
"Awal penutupan Jembatan Bandar Ngalim pada malam hari, esok paginya sempat viral berjubelnya antrean penumpang perahu tradisional. Potensi kerawanan pada pukul 06.00- 07.00 WIB. Terutama saat adik-adik kita berangkat ke sekolah. Mereka mengambil jalan pintas. Kemarin berjubel karena belum ada pembatas jalannya, kemudian kita pisah," terang Kapolsek Semen AKP Siswandi, Rabu 28 September 2022.
Pihak kepolisian sigap mengingatkan kepada pelaku usaha perahu tambang agar selalu menyesuaikan daya tampung perahu tambang. Terutama saat hujan turun, dikhawatirkan debit air sungai Brantas meluap.
"Kalau turun hujan harus dilihat debit air, supaya tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kapasitas tidak boleh lebih dari 20 muatan sepeda motor. Tolong budayakan antre demi keselamatan," pungkas mantan Kasat Reskrim Polres Kediri Kota tersebut.
Kepala Kantor Kecamatan Semen Kabupaten Kediri, Sukemi juga ikut menambahkan, hendaknya pemilik perahu tambang betul-betul memikirkan keselamatan para penumpang. "Imbauan kami tadi saya sampaikan, untuk kapasitas perahu harus disesuaikan," pungkasnya.
Pihak pekerja perahu sendiri sudah berupaya untuk mengutamakan keselamatan penumpang dengan menyediakan jaket pelampung.
Advertisement