Peradaban Perang Terjadi di Timur Tengah, Ini Amatan Gus Yahya
Jakarta: Konflik dan tragedi kemanusiaan di beberapa negara di Timur Tengah yang tak kunjung usai hingga sekarang, memunculkan keprihatinan sejumlah pihak. Padahal, Timur Tengah adalah simbol perkembangan Islam di dunia.
“Tapi yang terjadi saat ini di Timur Tengah adalah peradaban perang,” ujar KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), Katib Am PBNU, pada ngopibareng.id, Senin (6/11/2017).
Salah seorang putra KH M. Cholil Bisri, almaghfurlah, ini menerangkan, perang yang seolah menjadi peradaban tersebut sudah lama tercipta sejak jatuhnya era Turki Utsmani. Perang yang terbukti mengorbankan banyak masyarakat hingga saat ini menjadi semacam penyelesaian sebuah persoalan.
“Perang seolah menjadi solusi sebuah persoalan sosial karena ada beberapa kelompok yang secara nyata mengeruk keuntungan dari perang itu,” ungkap Gus Yahya, yang mengisi forum pertemuan penulis keislamanan, Sabtu (4/11/2017) di Cikini, Jakarta Pusat.
Dia pun menerangkan ketika terjadinya perang itu berawal dari sebuah pemicu. Seperti sebuah industri yang memproduksi barang, perang membutuhkan bahan mentah yang dapat dijual dan diolah sehingga peradaban perang terus terjadi.
“Bahan mentah itu bernama Islam,” tegas Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibiin, Rembang.
Islam sebagai bahan mentah untuk mengekspor konflik, imbuhnya, kemudian diproduksi sedemikian rupa hingga memunculkan konflik global.
“Jadi konflik ini sudah menjadi sebuah industri,” terang Gus Yahya.
Ia mendorong kepada para penulis keislaman sebagai para pengisi konten di dunia maya agar membumikan tulisan-tulisan keislaman dengan realitas sosial yang ada.
Forum ini dihadiri Wakil Sekjen PBNU Masduki Baidlawi, Ketua LTN PBNU Hari Usmayadi, Direktur NU Online Savic Ali, Pemred NU Online Achmad Mukafi Niam, Direktur Aswaja TV Syaifullah Amin, dan pengasuh rubrik Bahtsul Masail NU Online H Mahbub Maafi. (adi)