Perabotan Warga Berserakan di Jalan, Ruas Jalanl Kepiting Ditutup
Proses eksekusi puluhan rumah warga di Jl Kepiting masih menyisakan masalah. Ruas Jl Kepiting terpaksa ditutup. Sebab, perabotan warga yang rumahnya dieksekusi masih berserakan di tengah jalan. Petugas kepolisian tampak melakukan pengamanan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Joko Wardono, salah seorang warga yang rumahnya dieksekusi, mengaku tetap bertahan di lokasi karena tidak memiliki tempat tinggal lain. Dia pun tidur di sekitar rumahnya yang sudah rata dengan tanah.
"Kalau saya tidurnya lokasi rumah saya ini. Kalau warga yang lain ada yang tidur di bawah pohon pisang. Pokonya masih banyak yang tidur di sekitar sini," curhat Joko Wardono kepada ngopibareng.id, Kamis, 14 November 2019.
Pria yang mengaku sebagai salah satu keluarga ahli waris ini terpaksa membiarkan perabotannya berada di tengah jalan. Karena dirinya tidak tahu harus membawa ke mana perabotan tersebut.
"Kabarnya kemarin ada tempat penampungan tapi ternyata tidak ada. Terpaksa saya biarkan di sini semua perabotan milik saya ini. Saya tidak mendapat ganti rugi. Boleh dicek," jelas Joko Wardono.
Sementara itu, pihak Kepolisian terpaksa menutup total Jl Kepiting. Sebab jalan tersebut masih dipenuhi dengan perabotan warga yang rumahnya dieksekusi. Penutupan ini sudah dilakukan sejak proses pelaksanaan eksekusi, beberapa waktu lalu.
"Sejak kemarin sore sampai sekarang masih kita lakukan penutupan. Karena perabotan warga masih berada di jalan dan belum diangkut. Kita koordinasi pihak pengadilan negeri agar menyediakan truk untuk mengangkut perabotan warga," jelas Kanit Turjawali, Satlantas Polres Banyuwangi, Ipda Heru Slamet.
Heru Slamet menyebut, Polres Banyuwangi juga masih menempatkan personel di sekitar lokasi yang dieksekusi. Ini untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti penjarahan atau pencurian barang milik warga.
Anggota kepolisian yang ditempatkan di lokasi ini terdiri dari anggota berpakaian seragam dan berpakaian preman.