Penyitas Covid-19 Rentan Gangguan Psikologis, Ini Penanganannya
Pandemi Covid-19 memberikan dampak tak terduga bagi kehidupan manusia. Lantaran banyak penyitas Covid-19 yang dilaporkan menghadapi berbagai problem terkait psikologis. Problem psikologis yang dihadapi bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat.
Menanggapi hal tersebut, Psikolog Unair, Dian Kartika Amelia Arbi menjelaskan, terdapat beberapa gangguan terkait kesehatan mental yang dilaporkan setelah individu menjalani pengobatan Covid-19.
"Beberapa diantaranya kesulitan tidur, permasalahan kognitif seperti penurunan kemampuan untuk berkonsentrasi dan penurunan kemampuan mengingat, gangguan kecemasan, gangguan mood seperti depresi, serta demensia," jelas Dian.
Dian mengungkapkan bahwa banyak aspek psikososial pada masa pandemi yang turut menjadi stressor baru bagi para penyintas Covid-19, seperti kebijakan social and physical distancing serta isolasi pada pasien Covid-19.
“Terpapar Covid-19 sendiri juga merupakan traumatic event bagi individu sehingga kejadian traumatis ini mempengaruhi kesehatan mental mereka. Stigma-stigma di masyarakat terkait penyintas Covid-19 juga turut menjadi stressor bagi mereka,” ujarnya melalui wawancara telepon.
Lanjutnya, dari aspek neurologis, sebenarnya ada respon-respon peradangan pada tubuh kita akibat infeksi dari virus itu (Covid-19) yang sebenarnya memengaruhi sistem neurologis yang pada akhirnya menyebabkan demensia. Tapi mekanisme berjalannya seperti apa, ini masih dalam penelitian lebih lanjut.
“Berbicara tentang treatment atau intervensi, hal yang penting dilakukan adalah asesmen dan diagnosisnya dulu. Jadi, bagaimana treatment-nya sebenarnya itu menyesuaikan terkait dengan keluhan, hasil asesmen, dan juga diagnosis,” ungkap salah satu dosen di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR).
Ia menjelaskan bahwa ada atau tidaknya riwayat kesehatan mental terdahulu juga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan mental penyintas saat ini.
"Untuk itu, saat ini sangat diperlukan layanan-layanan psikologi berbasis daring yang dapat diakses oleh para penyintas. Kantor Staf Kepresidenan RI (KSP) bekerja sama dengan HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia) sebenarnya memiliki layanan Sejiwa (Sehat Jiwa, Red) yang bisa diakses oleh masyarakat secara gratis di hotline 119 ext 8," papar Dian.
Ia juga menambahkan, sangat penting melakukan edukasi mengenai Covid-19 kepada masyarakat luas. "Ini penting untuk dilakukan agar pengobatan, baik fisik maupun mental, bisa berjalan. Baik masyarakat maupun penyintas pun tidak ragu lagi mencari akses layanan kesehatan mental,” tandasnya.