Penyelidikan: Ada Ribuan Predator Anak di Gereja Katolik Prancis
Sedikitnya 200 ribu anak jadi korban praktik kekerasan seksual pejabat dan pastor Gereja Katolik di Prancis, selama 70 tahun terakhir. Terdapat 3 ribu terduga pelaku predator anak di dalam Gereja Katolik Prancis. Temuan itu muncul dari hasil penyelidikan Komisi Independen untuk Pelecehan Seksual di Gereja (CIASE), yang dibentuk sejak 2018.
Predator Anak di Gereja Katolik Prancis
Laporan CIASE dipublikasikan pada Selasa, 5 Oktober 2021 waktu setempat. Ditemukan jika kekerasan seksual itu berlangsung secara sistemik, dan pelaku mendapat perlindungan, kata Jean-Marc Sauve, kepala komisi independen yang bekerja terpisah dengan gereja, dikutip dari Reuters, Selasa 5 Oktober 2021.
Sebagian besar korban adalah anak laki-laki dengan usia antara 10 hingga 13 tahun. Sauve mengatakan komisi itu telah mengidentifikasi sekitar 2.700 korban melalui kesaksian, dan ribuan lainnya ditemukan di dalam arsip. Diperkirakan jumlah korban mencapai lebih dari 216.000 orang hingga 330.000, jika pelakunya termasuk anggota awam.
Penyelidikan memperkirakan terdapat sekitar 2.900-3.200 tersangka pedofil di gereja Prancis selama 70 tahun terakhir. Temuan menyebut jika gereja tidak melakukan upaya yang dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual, dan justru menempatkan anak-anak kepada predator.
Gereja Dituntut Reformasi
Temuan menyebut jika cara gereja dalam mengajarkan tentang seksualitas, juga ketaatan membantu terjadinya titik titik buta yang memungkinkan kekerasan seksual oleh pejabat bisa dilakukan. Sehingga gereja diminta untuk melakukan reformasi dalam hal tersebut.
Selain itu, gereja diminta untuk bertanggungjawab atas apa yang terjadi, serta menjamin temuan tentang kekerasan seksual dilimpahkan kepada pihak berwenang. Laporan juga meminta agar ada kompensasi keuangan kepada korban.
Rekomendasi lainnya, adalah meminta pemeriksaan secara sistematis catatan kriminal setiap orang yang ditugaskan gereja untuk berhubungan secara teratur dengan anak-anak atau orang yang rentan, serta memberikan pelatihan yang memadai kepada para imam.
Kata Paus
Temuan penyelidikan independen tentang predator anak di Gereja Katolik Prancis muncul mengikuti lebih dari 900 komplain yang diterima Gereja Katolik di Inggris, terkait pengaduan yang melibatkan lebih dari 3.000 kekerasan seksual pada anak di Inggris dan Wales, antara 1970 hinga 2015. Dan lebih dari 100 laporan per tahun sejak 2016.
Pada Juni, Paus Fransiskus menyebut kekerasan seksual di Gereja Katolik Inggris adalah "kiamat" dunia. Sejak pemilihannya di tahun 2013, Paus telah melakukan sejumlah langkah berlanjut untuk menghapus kekerasan seksual yang dilakukan oleh pastor dan pejabat Gereja. (Rtr)