Penyelidikan 2 Pesawat Jatuh di Pasuruan, Gali Data Rekaman Pilot
TNI Angkatan Udara menggelar penyelidikan mendalam atas jatuhnya dua pesawat tempur Super Tucano dari Skadron 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang. Sejumlah sumber data telah dievakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat di Pasuruan. Di antaranya rekaman komunikasi pilot dalam video data recorder (VDR).
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R.Agung Sasongkojati menyebut telah menerima perintah penyelidikan secara mendalam, dari Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. "Kepala Staf TNI Angkatan Udara berpesan kepada saya agar investigasi ini dilakukan secara mendalam," kata Kadispenau dalam keterangan tertulisnya.
Tujuan investigasi, untuk memperbaiki prosedur serta meningkatkan keamanan dan keselamatan kerja para penerbang. Penyelidikan di balik jatuhnya pesawat Super Tucano itu akan dijalankan oleh pusat kelayakan dan keselamatan TNI Angkatan Udara.
Ada lima aspek yang akan digali dalam penyelidikan jatuhnya Super Tucano. Antara lain aspek manusia, misi, mesin, medium, dan manajemen (5M). "Penyelidikan kecelakaan pesawat modern meliputi 5M itu, dan hal yang lain seperti keadaan kondisi cuaca dan sebagainya," katanya.
Menurutnya, penyelidikan terkini telah berhasil mengevakuasi Video Data Recorder (VDR) dan Network Centric Data Catridge (NCDC). Dua alat ini disebut memiliki data yang lebih lengkap dengan flight data record (FDR).
TNI AU berharap rekaman dalam VDR dan NCDC bisa membantu memberikan petunjuk tentang penyebab jatuhnya pesawat tempur buatan Embraer, Brazil itu.
"Ada gambar video penerbangan sampai saat terakhir, komunikasi pilot, performa pesawat penerbangan, meliputi kecepatan, ketinggian, arah dan sebagainya, serta yang penting juga adalah data dari mesin pesawat. Diharapkan dari alat ini bisa didapatkan data awal mengenai apa yang terjadi pada saat kejadian," imbuhnya.
Terkait penyidikan, sebelumnya ia juga menyebut jika TNI AU tidak menggunakan tenaga ahli dari luar negeri atau pihak di luar TNI. "Saat ini kami melaksanakan sendiri, kami lulusan sekolah investigasi di luar. dan kebetulan sekarang pesawat militer juga dilengkapi dengan FDR, ini ada. jadi memudahkan untuk investigasi," katanya dikutip dari Kompas.
Diketahui dua pesawat Super Tucano milik Skadron 21 Lanud Abd Saleh Malang, jatuh ketika menggelar latihan formasi, di langit Pasuruan, Kamis 16 November 2023.
Dua pesawat yang jatuh itu mengangkut empat kru, yang seluruhnya gugur dalam tugas. Mereka antara lain Letkol Pnb Sandhra “Chevron” Gunawan (Komandan Skadron Udara 21) saat itu bertugas menerbangkan pesawat dengan nomor registrasi TT-3111, dan di kursi penumpang ada Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya (Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrachman Saleh).
Kemudian pesawat TT-3103 diterbangkan oleh Mayor Pnb Yuda A. Seta (Kepala Ruang Operasi Lanud Abdulrachman Saleh) dan di kursi penumpang ada Kolonel Pnb Subhan (Danwing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh).
Advertisement