Tim Medis Terus Dalami Kejiwaan Ibu Penyekap 4 Putrinya di Malang
Tim medis Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang, Malang, terus melakukan pendalaman terhadap kejiwaan Artimutinah, usia 62 tahun, ibu yang menyekap 4 putrinya hingga puluhan tahun.
Sampai saat ini, belum ada kesimpulan apakah mengalami gangguan kejiwaan atau tdak. "Sejak dibawa ke RSJ Lawang, kemarin (Jumat 3 Desember 2020) ibu itu masih menjalani pemeriksaan klinis. Tapi belum diketahui hasilnya. Nanti akan kami infokan lagi," kata Direktur Medik dan Keperawatan RSJ Lawwng, dr Yuniar, Sabtu 4 Januari 2020.
Ditambahkan Kepala Sub Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat RSJ Lawang, Ribut Supriyatin, pihak rumah sakit masih mengkaji kejiwaan keluarga tersebut.
"Kami kaji dulu beberaapa kemungkinan penyebab kelakuan ibu itu hingga menyekap anaknya untuk menentukan apa ada kelainan atau tidak," katanya.
Pengkajian mendasar itu, jelas Ribut, adalah upaya mencari penyebab terjadinya fenomena penyekapan.
"Kesehatan jiwa itu kan luas. Jadi, tidak hanya melihat sang ibu dan anaknya saja, tapi juga ke lingkungan sekitar. Rencana tim berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait untuk mendapatkan informasi lebih lengkap agar penanganannya lebih terarah," katanya.
Kata Ribut, ada banyak kemungkinan penyebab terjadinya fenomena, baik dari sisi biologis, psikologis, sosial, kultural, maupun spiritual.
Seperti diberitakan oleh ngopibareng.id sebelumnya, Artimutinah, warga Banjarejo, Pakis, Malang menyekap empat putrinya di dalam rumah selama 20 tahun.
Keempat putrinya itu bernama Asminiwati, 45 tahun; Titin Yuliarsih, 42 tahun; Virnawati, 40 tahun; dan Anis Mufidah, 36 tahun.
Advertisement